Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AIRASIA QZ8501 HILANG: Ternyata Pesawat Lewati Rute Terpadat Kelima di Dunia

Pesawat AirAsia QZ8501 jenis Airbus A320-200 yang hilang kontak di Selat Karimata perairan Bangka Belitung melintasi jalur terpadat kelima di dunia.

Kabar24.com, JAKARTA—Pesawat AirAsia QZ8501 jenis Airbus A320-200 yang hilang kontak di Selat Karimata perairan Bangka Belitung melintasi jalur terpadat kelima di dunia.

Wisnu Darjono, Direktur Keselamatan dan Standard AirNav Indonesia, mengatakan pesawat komersial yang berbasis di Malaysia itu melintas di jalur yang dilalui 164 pesawat terbang dalam 24 jam.

Kepadatan terparah di jalur yang melintasi Selat Karimata itu terjadi antara pukul 06.00 WIB hingga 21.00 WIB. “Saat hilang kontak ada sekitar tujuh pesawat, yang berada di lokasi yang sama dengan QZ8501,” katanya kepada Bisnis melalui sambungan telepon, Senin (29/12).

Kepadatan itu lantaran dilalui pesawat oleh yang akan menuju di Changi Airport, Singapura dari berbagai asal keberangkatan. “Termasuk Indonesia, Papua Nugini, dan Australia. Semua pesawat dari arah timur lewat situ,” katanya.

Dengan padatnya jalur, membutuhkan pesawat dalam kondisi prima dalam menempuh penerbangannya. “Jika lewat jalur itu, pesawat harus memenuhi standard required navigation performance 10. Tapi saya yakin, QZ8501 sudah memenuhi standar itu.”

Namun, kepadatan itu tidak bisa dijadikan alasan pilot tidak bisa bermanuver untuk menghindar dari ancaman, misalnya awan kumulonimbus yang berbahaya itu. Jarak antara satu pesawat dengan pesawat lain itu 50 nautical miles atau setara dengan 92,6 kilometer.

Padatnya jalur yang dilalui QZ8501, lanjutnya, tidak berisiko menghambat proses pencarian. “Dalam setiap pesawat, baik pesawat militer maupun komersial, sudah ada peringatan terkait dengan benda yang ada di sekitarnya. Jadi pencarian udara dengan banyak pesawat tidak akan terganggu,” kata Wisnu.

Menurutnya, pemerintah sudah mengerahkan proses pencarian dengan satuan lengkap. “Pesawat pencari dari negara sahabat juga sudah bergabung saat ini. Para nelayan di titik hilang kontak juga sudah dikerahkan,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper