Kabar24.com, DEPOK—Pemerintah diminta mengeluarkan kebijakan strategis untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim yang dapat membahayakan kehidupan manusia dan lingkungan.
Budi Haryanto, Kepala Peneliti Pusat Penelitian Perubahan Iklim Universitas Indonesia mengatakan dampak perubahan iklim bermuara pada kesehatan yang secara perlahan membahayakan manusia.
"Perubahan iklim ini sejatinya akan merusak tatanan ekosistem lingkungan seperti pada pertanian, kehutanan yang praktis akan timbulnya berbagai penyakit yang menyerang manusia," paparnya pada Bisnis seusai seminar Produktivitas dan Ketahanan Masyarakat terhadap Perubahan Iklim di Kampus UI, Senin (29/12).
Dia menyampaikan pemerintah harus segera bertindak untuk membuat program penyelamatan manusia dan lingkungan agar bahaya dari perubahan iklim tersebut bisa ditekan semaksimal mungkin.
Menurutnya, perubahan iklim selama ini disebabkan oleh penggunaan energi bahan bakar dan pembakaran hutan yang berdampak pada pemanasan global.
Dua kegiatan tersebut kata dia, secara otomatis membuat lingkungan terancam dengan banyaknya asap hasil pembakaran energi dan hutan merusak lapisan ozon.
"Setelah lingkungan sudah tercemar, perlahan berbagai penyakit seperti demam berdarah, diare, malaria, Ispa akan menyerang manusia," paparnya.
Budi menuturkan peran pemerintah untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim tersebut sangat diharapkan, terutama terkait masalah kesehatan.
Sebagai contoh, kata dia, di berbagai daerah, kasus pengidap penyakit demam berdarah dan malaria di kawasan Indonesia Timur dan Kalimantan atau daerah pembakaran hutan semakin meningkat.
"Hal itu disebabkan karena nyamuk yang biasa bersemayam di kawasan hutan berpindah ke lingkungan kawasan permukiman," ujarnya.
Hadi Pranomo, Anggota Peneliti Pusat Penelitian Perubahan Iklim Universitas Indonesia mengatakan pemerintah juga diharapkan melakukan penelitian yang bisa menghasilkan inovasi menekan dampak perubahan iklim.
Dia mengatakan masyarakat harus diberi pemahaman bagaimana memanfaatkan kekayaan alam, budaya dan lingkungan untuk bertahan dari dampak perubahan iklim tersebut.
Masyarakat, kata dia, harus tahu bagaimana melihat gejala sekaligus menghadapi perubahan iklim yang terjadi, sehingga dari hasil penelitian yang dilakukan tersebut masyarakat bisa belajar.