Kabar24.com, JAKARTA—DPR akan segera membentuk panitia kerja untuk mengevaluasi sistem penerbangan di Tanah Air serta kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 jenis Airbus A320 yang hilang kontak di Selat Karimata, Bangka Belitung.
Wakil Ketua DPR Agus Hermanto mengatakan panitia kerja (panja) itu akan segera dibentuk. “Kita akan segera bentuk untuk mengevaluasi penyebab hilang kontak pesawat serta sistem penerbangan . Setelah itu akan diterbitkan rekomendasi untuk pemerintah,” katanya, Senin (29/12).
Lebih lanjut, jelasnya, rekomendasi dari panja yang dibentuk oleh komisi perhubungan itu berisi manajemen lalu lintas udara, pengamanan, serta penanganan saat terjadi kecelakaan. “Kita akan rinci sejelas mungkin sebagai masukan kepada pemerintah.”
Wakil Ketua Komisi V DPR RI Yudi Widiana Adia menegaskan panja tersebut akan dibentuk jika QZ8501 belum ditemukan dalam tujuh hari pencarian. “Kita berharap pesawat itu segera ditemukan. DPR juga meminta agar pemerintah menjaga transparansi informasi atas hilang kontaknya pesawat itu.”
Selain itu, Yudi juga meminta kepada PT Indonesia AirAsia untuk segea memenuhi kewajiban terkait pemberian ganti rugi kepada korban. Meski demikian, Yudi tetap berharap satuan gabungan aparat pemerintah segera menemukan pesawat itu.
Sementara itu, Wakil Ketua DPD RI Prof Farouk Muhammad meminta kepada pemerintah untuk lebih serius melakukan pencarian. “Pesawat yang hilang kontak itu harus dicari sampai ketemu,” katanya.
Namun jika belum bisa ditemukan, Farouk meminta kepada pemerintah untuk tidak memunculkan spekulasi-spekulasi penyebab kejadian yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. “Untuk masyarakat, terutama keluarga korban, diimbau untuk tetap memberikan pantauan melalui sumber-sumber yang akurat.”
Sebagaimana diketahui, pesawat QZ 8501 yang dijadwalkan tiba pukul 08.30 waktu setempat di Changi Airport itu mengalami hilang kontak pukul 06.17 WIB setelah terbang dari Bandara Juanda, Sidoarjo pukul 05.35