Bisnis.com, PEKANBARU--Bank Indonesia Perwakilan Riau meminta pemerintah daerah mengantisipasi pelambatan pertumbuhan sektor pertanian dan industri pengolahan yang terjadi pada tahun depan.
Mahdi Muhammad, Kepala Kantor Bank Indonesia Perwakilan Riau, mengatakan pertumbuhan ekonomi Riau dengan memasukkan sektor minyak dan gas bumi (migas) tahun depan diperkirakan mencapai 2,62%. Pertumbuhan tersebut didorong oleh sektor perdagangan yang terus tumbuh dalam lima tahun terakhir.
"Sektor pertanian dan industri pengolahan akan mengalami pelambatan sepanjang 2015. Dari sisi penggunaan, permintaan domestik diperkirakan masih menjadi penyumbang utama pertumbuhan," katanya di Pekanbaru, Rabu (10/12).
Mahdi menuturkan penurunan produksi migas masih akan membebani pertumbuhan perekonomian Riau pada 2015. Apabila mengeluarkan sektor migas dari indikator pertumbuhan ekonomi, maka diperkirakan pertumbuhannya mencapai 7,09%.
Menurutnya, kontraksi ekspor migas yang berkelanjutan, karena menurunnya lifting minyak juga akan berdampak pada neraca perdagangan Riau. Hal tersebut ditambah dengan belum pulihnya ekspor non-migas yang seiring dengan terbatasnya pertumbuhan ekonomi global.
"Industri pengolahan harus kembali ditingkatkan, karena memberikan multiplier effect yang besar bagi pertumbuhan ekonomi. Selain itu, diperlukan komitmen dan penegakan aturan terhadap arus transportasi barang sesuai kapasitas," ujarnya.