Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan dominasi hegemoni kekuatan "pengusaha hitam" di pemerintahan maupun swasta semakin membuat buruh meradang.
"Pasalnya, akibat ulah segelintir pengusaha hitam tersebut, kehidupan para pekerja bahkan rakyat kecil kian tak tentu arah," kata Said Iqbal melalui siaran pers di Jakarta, Rabu (10/12/2014).
Said mengatakan untuk mematahkan dominasi pengusaha hitam tersebut maka buruh akan terus memperjuangkan hak dengan terus melakukan aksi, salah satunya adalah aksi besar yang dilakukan pada Rabu.
Terkait kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), Said mengatakan hal itu membuat penderitaan buruh dan rakyat kecil kian bertambah. Apalagi, kenaikkan upah minimum di berbagai daerah yang persentase dan nomimal kenaikkannya juga sangat kecil.
"Ini sangat kami sayangkan dan kami kecam. Ini sudah tak lagi manusiawi," ujar Said Iqbal. Karena itu, ratusan ribu buruh yang tergabung dalam KSPI,KSPSI AGN,KSBSI dan 41 Federasi Serikat Pekerja di seluruh Indonesia melakukan aksi akbar.
Said mengatakan buruh dari Jabodetabek, Karawang, dan Purwakarta akan membanjiri Ibu Kota dengan massa 50.000-an orang.
"Hari ini buruh melakukan aksi akbar dengan titik kumpul di Bundara Hotel Indonesia lalu akan melakukan long march menuju Istana Negara dan Balai Kota DKI," katanya.
Tak hanya di Jakarta, Said mengatakan para buruh di berbagai daerah juga melakukan aksi yang sama dan dilakukan secara serentak di Indonesia. Puluhan ribu buruh lainnya di 12 provinsi akan melakukan aksi akbar di kantor gubernur masing-masing daerah.
"Setidaknya 150 kabupaten/kota basis industri dan jasa serta pergerakkan mahasiswa sudah siap bergerak sebagai sebuah respon dari kebijakan pemerintah baru yang belum dua bulan berkuasa tetapi telah menyengsarakan rakyat dan kaum buruh," pungkasnya.