Bisnis.com, SURABAYA - Wakil Presiden Jusuf Kalla melakukan "blusukan" ke Terminal Teluk Lamong di Surabaya sebagai rangkaian kunjungan kerjanya ke Provinsi Jawa Timur guna melihat aktivitas bongkar muat pada infrastruktur yang masuk dalam program MP3EI.
"Kalau yang itu apa ya," tanyanya saat mengunjungi Terminal Teluk Lamong, di Surabaya, Sabtu (6/12/2014).
(6/12/2014)
Setelah mendengarkan sejumlah penjelasan dari Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Djarwo Surjanto, pihaknya memiliki perhatian besar terhadap tahap pengujian peralatan dan fasiltas di terminal tersebut.
"Kami juga sempat mengajukan pertanyaan kepada Dirut Pelindo III (Persero) tentang persoalan teknis hingga mekanisme fasilitas dan pengelolaan di Terminal Teluk Lamong. Meski demikian kami optimistis salah satu proyek Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Indonesia bisa menjawab kebutuhan pasar," ujarnya.
Pada kesempatan sama, Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf, menyatakan kelebihan dari terminal Teluk Lamong adalah lahannya tidak pakai pembebasan tanah. Faktor penyebabnya, karena infrastruktur tersebut memakai upaya reklamasi.
"Kami yakin keberadaan terminal ini dapat mendukung kelancaran logistik di Jatim hingga Kawasan Indonesia Timur," katanya.
Sementara itu, Direktur Utama Pelindo III (Persero), Djarwo Surjanto, mengemukakan berbagai kelebihan Terminal Teluk Lamong. Ia juga menyatakan keluhannya terkait sempitnya akses jalan menuju pelabuhan itu.
"Seperti yang Bapak Wapres ketahui, tadi akses jalannya menyempit, lalu melebar, padahal banyak trailler yang melalui jalan tersebut," katanya.
Selain itu, tambah dia, pihaknya menyesalkan terkait lokasi pintu keluar yang ada saat ini dinilai sangat tidak strategis, sedangkan jalan tol justru terletak tidak jauh dari pelabuhan.
Sementara itu, peralatan di terminal tersebut masih dalam tahap pengujian (commisioning dan testing) sehingga belum sepenuhnya beroperasi.
"Kami juga melaporkan kapasitas Terminal Teluk Lamong (ultimate) nantinya hingga 5 juta TEU's. Pada tahap sekarang ini kapasitasnya baru 1,5 juta TEU's petikemas. Untuk kapasitas curah kering, terminal ini ditargetkan mampu menampung hingga 20 juta ton," katanya.
Terkait dengan area lahan Terminal Teluk Lamong, sebut dia, bahwa izin awal yang diberikan oleh Gubernur Jatim (Imam Utomo) hanya memberikan izin seluas 50 hektare. Namun Gubernur Jatim saat ini, Soekarwo telah memberikan izin pengembangannya Terminal Teluk Lamong serta area pendukungnya hingga seluas 380 hektare.
"Terminal Teluk Lamong sendiri pada 5 September lalu telah diresmikan (soft opening) oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono lewat video conference di Jakarta," katanya.
Mengenai pengembangan Terminal Teluk Lamong, lanjut dia, pada masa mendatang terdiri dari area terminal petikemas seluas 88 hektare, area curah kering seluas 26 hektare, area kargo konsolidasi dan distribusi seluas 145 hektare, area industri pendukung/curah kering seluas 36 hektar dan area industri lainnya seluas 65 hektare.
"Sementara itu kedatangan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, hari ini sekaligus mengawali agenda kunjungannya di Terminal Teluk Lamong Surabaya," katanya.
Dalam kunjungan itu, Wapres juga didampingi Menko Perekonomian Sofyan Djalil dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Selain itu, kalangan pengusaha seperti Tanri Abeng, serta Staf Khusus Wapres Bidang Ekonomi Tirta Hidayat.
Jusuf Kalla Blusukan Ke Terminal Bus Di Surabaya
Wakil Presiden Jusuf Kalla melakukan blusukan ke Terminal Teluk Lamong di Surabaya sebagai rangkaian kunjungan kerjanya ke Provinsi Jawa Timur guna melihat aktivitas bongkar muat pada infrastruktur yang masuk dalam program MP3EI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
3 jam yang lalu