Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia menyatakan akan terus memprioritaskan diplomasi ekonomi yang menjadi amanat Presiden Joko Widodo.
Wakil Menteri Luar Negeri Abdurrahman Mohammad Fachir menyampaikan bahwa dalam setiap pertemuan dengan rekan dari negara lain, kesempatan itu akan dimanfaatkan untuk meninjau ulang kerjasama yang sudah dilakukan dan apa yang akan di lakukan ke depannya.
“Pertemuan-pertemuan seperti ini harus kita jadikan momentum untuk me-review sejauh apa capaian kita dan seperti apa ke depannya,” ungkap pria yang akrab disapa Fachir ini di Jakarta, Selasa (2/12/2014) malam.
Fachir merujuk pada pertemuannya dengan sejumlah kolega asal Uni Emirat Arab yang tengah menyelenggarakan National Day ke-43.
Di hari yang sama, dia juga telah menyelenggarakan pertemuan dengan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Timur Tengah.
Menurut Fachir, dengan konsisten menjaga kerjasama, para pemangku kepentingan khususnya bidang ekonomi akan terdorong untuk lebih aktif.
Apalagi, Presiden Jokowi baru-baru ini menginisiasi one stop service atau pelayanan satu pintu untuk mempermudah investasi.
“BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) sedang mencari formula bagaimana mensinergikan antara regulasi pusat dan daerah,” tutur Fachir.
Dengan kemudahan berinvestasi, Fachir berharap nantinya Uni Emirat Arab maupun negara lain akan semakin tertarik untuk berinvestasi di Indonesia.
Dari pantauan Bisnis, diplomasi ekonomi pun konsisten dilakukan oleh Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi.
Saat menjamu tamu-tamu negara yang bertandang ke Kemlu, Retno kerap mempromosikan investasi terutama di bidang maritim yang menjadi prioritas Pemerintahan Jokowi.
