Bisnis.com, MANADO—Nilai impor Sulawesi Utara tercatat sebesar US$5,36 juta sepanjang Oktober 2014 atau turun 40,24% dari realisasi bulan sebelumnya US$8,97 juta.
Albert Nicolaas, Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik Sulawesi Utara (Sulut), menuturkan penurunan impor terjadi pada komoditas benda-benda dari besi dan baja dari US$1,34 juta menjadi US$1,1 juta, besi dan baja turun dari US$2,96 juta menjadi US$0,12 juta.
Selanjutnya, lemak dan minyak hewan/nabati dari US$0,49 juta menjadi US$0,16 juta, serta bahan bakar mineral dan bahan peledak.
“Menurut golongan barang utama, impor yang mengalami peningkatan hanya mesin-mesin/pesawat mekanik dari US$0,87 juta menjadi US$1,34 juta,” katanya dalam jumpa pers, Senin (1/12/2014).
Berdasarkan negara, nilai impor mayoritas berasal dari Australia US$2,29 juta atau 42,71% dari total impor, China US$0,47 juta (8,77%), Singapura US$0,16 juta (2,98%), dan sisanya berasal dari negara lain.
Meskipun demikian, secara kumulatif nilai impor Sulut mencatatkan penaikan sebesar 8,43% dari US$90,6 juta pada Januari-Oktober tahun lalu menjadi US$98,24 juta pada Januari—Oktober 2014.