Bisnis.com, JAKARTA—Pertumbuhan sektor manufaktur China melemah hingga di bawah perkiraan selama November, menurut hasil penelitian pemerintah sekaligus menunjukkan kendala yang dihadapi sektor tersebut terkait kenaikan biaya dan melemahnya permintaan.
Indeks Purchasing Managers China anjlok ke 50,3 selama November dari posisi 50,8 selama Oktober. Namun, angka itu masih di atas 50 atau batas yang membedakan terjadinya pertumbuhan atau kontraksi berdasarkan hitungan bulan.
Sejumlah analis yang disurvei Reuters memprediksi angka itu akan mencapai 50,6 sebagaimana dikutip Reuters, Senin (1/12/2014).
Ekonomi China tumbuh 7,3% selama kuartal ketiga tahun ini atau yang terendah sejak terjadi krisis keuangan global. Pertumbuhan itu di luar target tahunan pemerintah untuk pertama kalinya dalam 15 tahun. Tidak heran hal itu memicu kekhawatiran pertumbuhan ekonomi di negara itu ikut menahan laju pertumbuhan ekonomi global.
Setelah berbulan-bulan memberlakukan kebijakan stimulus yang rendah, China memangkas tingkat bunga tanpa diduga pada 21 November lalu. Pemerintah terus memperkuat pertumbuhan setelah ekonomi negara itu menunjukkan gejala pelemahan selain kian tingginya utang pemerintah.