Bisnis.com, BANDUNG--Pemkot Bandung akan memiliki sebuah command center atau operation room yang menjadi ruang pemantauan atau pengelolaan berbagai aplikasi baik internal pemerintahan ataupun eksternal untuk pelayanan publik pada akhir Januari 2015.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengungkapkan sebagai salah satu kota percontohan smart city, Kota Bandung harus memiliki fasilitas yang diharapkan dapat memonitor dan merespons serta memberikan solusi berbagai kejadian atau peristiwa diperkotaan.
"Kami menargetkan Januari akhir fungsi awal beserta teknologi command center Kota Bandung sudah selesai. Nantinya, manajemen kota baik internal ke dalam antar satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan juga kepada publik atau keluar dapat termanajemen dengan baik, sehingga dapat dikontrol serta direspons dengan cepat," kata wali kota yang akrab disapa Emil ini, Selasa (25/11/2014).
Menurutnya, pengoperasionalan command center akan dilakukan secara bertahap. Tahap awal akan fokus pada pemantauan jalan-jalan di Kota Bandung melalui CCTV, serta teknologi GPS pada perangkat fasilitas yang berkepentingan seperti mobil-mobil pemadam kebakaran yang terintegrasi dengan peta kota.
Untuk maksimalisasi fungsi teknologi command center tersebut, Emil mengungkapkan pihaknya menargetkan 2015 nanti akan terdapat sekitar 150 aplikasi pelayanan publik online yang menghubungkan antar SKPD. Saat ini sudah ada sekitar 55 aplikasi.
"Dari 55 yang ada, akan kita lihat masing-masing fungsinya untuk dimodernisasi atau kembali dimaksimalkan. Selain itu, setiap SKPD nantinya juga harus memiliki empat aplikasi baru atau tambahan baik internal atau pelayanan publik sehingga kita memiliki minimal 150 aplikasi yang dikelola di command center tersebut," ujar Emil.
SKPD didorong untuk mengkonsep aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing dan pengadaannya akan dilkaukan oleh pihak ketiga yang masih belum diketahui atau baru ditenderkan pada tahun 2015.
Emil mengungkapkan secara bertahap fungsi command center ini akan sempurna pada 2016.
Para pegawai negeri sipil (PNS) dari setiap SKPD yang akan bersentuhan dengan sistem atau teknologi yang semakin terdepan ini diharapkan siap, sehingga memberikan pelayanan yang juga maksimal ke warga.
"Kita bertahap, jika awal tahun dasar teknologi dan sistemnya, maka ke depan kita sempurnakan aplikasi dan fungsinya tersebut. Tidak hanya itu, PNS juga harus siap dengan teknologi canggih ini," ujarnya.