Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Ekohidrologi Bisa Jadi Solusi Atasi krisis Air DIY

Konsep ekohidrologi dinilai dapat menjadi solusi atas potensi krisis air bersih yang menimpa wilayah DIY, terutama pasca realisasi atas keluarnya izin pembangunan ratusan hotel baru di wilayah ini.
Anggi Oktarinda
Anggi Oktarinda - Bisnis.com 10 November 2014  |  19:43 WIB
Ekohidrologi Bisa Jadi Solusi Atasi krisis Air DIY

Bisnis.com, YOGYAKARTA – Konsep ekohidrologi dinilai dapat menjadi solusi atas potensi krisis air bersih yang menimpa wilayah DIY, terutama pasca realisasi atas keluarnya izin pembangunan ratusan hotel baru di wilayah ini.

Hal itu mengemuka dalam diskudi dengan para pakar ekohidrologi dunia yang menggelar acara Konferensi Internasional Ekohidrologi (International Conference on Ecohydrology/ICE) di Hotel Royal Ambarukmo, Jogja, Senin (10/11).

Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Prof. Iskandar Zulkarnain mengungkapkan konsep dasar ekohidrologi adalah pendekatan pengelolaan sumber daya air dan biodiversitas dalam kesatuan.

Dalam konsep ekohidrologi, lanjutnya, penyediaan air bersih dilakukan dengan memanfaatkan ekosistem yang terdapat di lingkungan.  

“Pendekatan-pendekatan yang dilakukan itu berbasis ekosistem,” ujarnya.

Hal tersebut, ujarnya, tidak hanya berlaku di wilayah pegunungan atau pedesaan yang relatif lebih kaya akan ekosistem, melainkan juga di wilayah perkotaan yang lebih rentan terhadap persoalan krisis air bersih.

“Contohnya air yang telah digunakan dan menjadi limbah, di-treatment atau dialirkan melalui ekosistem yang disebut wetline atau wilayah basah yang ditanami tanaman-tanaman penyerap polusi. Sehingga kemudian, setelah keluar dari ekosistem, air itu menjadi bersih,” jelasnya.

Konsep ekohidrologi, ujarnya, dapat diterapkan di DIY. Tidak hanya di wilayah pegunungan, lanjutnya, melainkan juga di Kota Jogja. “Masalah air kan kebanyakan justru di kota,” ujarnya.

Professor Maciej Zalewski, penemu konsep ekohidrologi sekaligus Direktur Pusat Ekohidrologi Kawasan Eropa, mengemukakan dengan pemanfaatan konsep ekohidrologi dalam menghadirkan air bersih dapat menekan potensial biaya secara signifikan.

“Efisiensinya dapat berbeda-beda. Namun sebagai gambaran, kita bisa mengeluarkan biaya 10 kali lipat lebih tinggi untuk menghadirkan air bersih melalui teknologi jika dibandingkan dengan menggunakan konsep ekohidrologi. Sangat efisien,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

yogyakarta air bersih
Editor : Rustam Agus

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top