Bisnis.com, JAKARTA—Prancis meminta koalisi yang dipimpin AS dalam menghadapi milisi Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) untuk memperluas serangannya agar kota Aleppo tidak jatuh.
Kota Aleppo merupakan kota terbesar di Suriah dan menjadi benteng pertahanan pemberontak yang mendapat serangan dari pasukan pemerintah dan ekstremis Islam.
Menurut Menlu Prancis, Laurent Fabius, kebijakan Presiden Barack Obama yang membatasi serangan di Suriah untuk menyerang ISIS akan membuat konfrontasi dengan pasukan yang setia kepada Presiden Bashar al-Assad kian meluas.
Fabius mengingatkan bahwa kebijakan baru itu diperlukan untuk menghindari jatuhnya kota Aleppo. Saat ini kota itu menjadi basis pertahanan bagi penentang Presiden Suriah Bashar Al-Assad meski sebagian besar populasi kota yang berjumlah 2 juta jiwa itu mengungsi akibat kota itu tidak aman.
“Mengabaikan Aleppo akan menelantarkan 300.000 pria, wanita dan anak-anak, baik karena terancam untuk dikepung dan dibunuh maupun menjadi sasaran teroris yang brutal oleh ISIS,” ujar Fabius dalam suratnya yang dimuat di harian Washington Post sebagaimana dikutip Bloomberg, Rabu (5/11/2014).
Selain itu surat itu juga diberitakan di media massa Prancis Le Figaro dan koran terbitan Arab Saudi Al-Hayat.