Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PRIYO BUDI SANTOSO: Golkar Gagal Bangun Figur Layak Jual

Calon Ketua Umum DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso menyatakan figur "fresh" atau segar dalam kepemimpinan partai dapat menghentikan ketidakberuntungan partai berlambang pohon beringin dalam kompetisi meraih suara rakyat dalam pemilu.
Aburizal Bakrie didampingi Akbar Tandjung & Ginandjar Kartasasmita/Antara
Aburizal Bakrie didampingi Akbar Tandjung & Ginandjar Kartasasmita/Antara

Bisnis.com, JAKARTA -  Calon Ketua Umum DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso menyatakan figur "fresh" atau segar dalam kepemimpinan partai dapat menghentikan ketidakberuntungan partai berlambang pohon beringin dalam kompetisi meraih suara rakyat dalam pemilu.

"Pelajaran-pelajaran sebelumnya, Golkar sering menang dalam pemilu legislatif tetapi `tidak beruntung dalam pilpres. Partai Golkar memiliki kehebatan dalam membangun mesin politik tetapi 'keteteran' membangun kekuatan figur yang potensial dan layak jual sehingga belum berhasil merebut kembali tampuk kepemimpinan nasional," kata Priyo saat bersilaturahim dengan para ketua DPD Golkar se-Sulawesi Selatan di Makassar, Minggu.

Oleh karena itu, katanya, Partai Golkar membutuhkan figur yang baru dan segar serta energik sehingga menjadi magnet dalam mengumpulkan sebesar-besarnya suara rakyat dalam pemilu mendatang yang direncanakan dilakukan secara serentak antara pemilu legislatif dan pemilu presiden.

Priyo mengatakan mesin Partai Golkar sudah sangat teruji kekuatannya dari pemilu ke pemilu dan selalu bisa mendapatkan suara yang cukup maksimal namun kekuatan mesin ini menjadi berbeda ketika pilpres.

Ia menegaskan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2019 memberi dampak yang sangat kuat akan tergerusnya kekuatan mesin partai ke arah kekuatan figur sehingga kan berisiko kalau Golkar hanya mengandalkan kekuatan mesin politik.

Ketidakberuntungan Partai Golkar, kata Priyo, harus segera dihentikan.

Golkar, katanya, harus berani menghadirkan figur "fresh", energik, dan tangguh untuk menahkodai mesin tangguh kapal Golkar.

"Nakhoda kapal Golkar harus bisa menyulap 'ketidakberuntungan' di pilpres menjadi panen raya bagi kemenangan Golkar di Pemilu 2019," kata Priyo dalam acara yang diikuti 26 ketua DPD II Golkar se-Sulawesi Selatan, pimpinan ormas pendiri/didirikan oleh Partai Golkar.

Wakil Ketua DPR RI 2009-2014 itu menambahkan bahwa Partai Golkar harus memperhatikan peralihan generasi baru.

Pergantian generasi baru ini tidak hanya tercermin dalam kepemimpinan, tetapi juga dalam peralihan generasi pemilih. Misalkan, Pemilu 2014 ini saja, ada sekitar 14 juta generasi baru pemilih. Mereka kebanyakan lahir pada tahun 1996-1997.

Generasi Twitter Priyo menyebut mereka ada generasi baru yang sejak lahir sudah mengenal kebebasan informasi, mengenal daring, media sosial seperti facebook, twitter, dan lain sebagainya.

Pola pikir mereka, katanya, tentu akan jauh berbeda dengan generasi-generasi pemilih sebelumnya dan pada Pemilu 2019, jumlah generasi baru ini akan mencapai 30 juta.

"Ini harus dibaca oleh Partai Golkar," kata Priyo yang juga salah seorang Ketua DPP Partai Golkar.

Dalam menghadapi perubahan yang besar ini, menurut Priyo, Partai Golkar membutuhkan pemimpin yang "fresh", energik, dan populis, bukan pemimpin elitis dan kedaluwarsa.

Pemimpin yang segar dan energik dibutuhkan untuk bisa terus turun aktif ke daerah-daerah dalam menjaga kekuatan Golkar di akar rumput.

"Tubuh partai akan mudah goyang diterpa angin jika akarnya tidak kuat. Ke depan, Partai Golkar harus memperkuat struktur-struktur terbawah ini, sampai di tingkat desa/kelurahan yang sangat terikat secara emosional dan teritorial dengan warga masyarakat secara langsung," kata Priyo.

Dalam silaturahim itu, Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Wajo Achyar menyatakan pemilihan ketua umum Golkar seharusnya membuka peluang kepada kader-kader muda yang "fresh" sehingga angin perubahan dan kemenangan bisa kembali muncul di partai berlambang beringin itu.

Sementara Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Bulukumba Zainuddin menyambut baik visi misi yang disampaikan Priyo karena membuat lompatan besar di Golkar dan fokus meraih dukungan pemilih pemula yang mencapai 30 juta pada 2019 adalah ide rasional.

"Setidaknya Golkar harus bisa bisa merebut 30 persen suara pemilih pemula," kata Zainuddin.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper