Bisnis.com, BALIKPAPAN—Pemerintah Kota Balikpapan mengaku siap menghadapi kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi, seperti yang telah direncanakan oleh kabinet baru dalam masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
Asisten Bidang Perekonomian, Pembangunan, dan Kesra Setdakot Balikpapan Sri Soetantinah mengatakan Pemkot Balikpapan telah membuat simulasi kenaikan harga BBM bersubsidi sebagai langkah antisipasi.
”Pemkot sudah menyiapkan simulasi mengenai kenaikannya berapa. Dinas Perhubungan sudah menyiapkan kalau saja kenaikannya dari Rp500 sampai dengan Rp3.500,” tuturnya, Minggu (2/11/2014).
Menurutnya, simulasi tersebut berkaitan dengan surat keputusan walikota mengenai kenaikan tarif angkutan umum di Balikpapan. Meskipun pihaknya telah menyusun rancangan kenaikan tarif angkutan umum, Tantin enggan menjawab detail jumlah kenaikan tarif.
Dia juga optimistis bahwa kenaikan harga BBM bersubsidi tidak akan menimbulkan antrean yang tak wajar dalam jadwal pembelian BBM bersubdisi seperti yang telah diatur dalam peraturan walikota Balikpapan.
”Kondisi yang ada di lapangan itu memang ada antrean. Tapi antreannya ya masih wajar seperti biasa. Jadi mereka antre pada dibukanya penjualan BBM subsidi di jam 07.00 pagi. Saya melihat SPBU ndak ada perubahan, kok,” tukas Tantin.