Bisnis.com, WASHINGTON – Untuk kesembilan kalinya Singapura kembali dinobatkan menjadi negara terbaik untuk melakukan bisnis tahun ini. Penobatan ini sejalan dengan ambisi negara tersebut untuk menjadi pusat keuangan dunia.
Laporan bertajuk Doing Business 2015 : Going Beyond Efficiensy yang dipublikasikan World Bank pada Rabu (29/10/2014) mengemukakan Singapura merupakan negara yang paling efisien bahkan mulai dari proses registrasi perusahaan.
“Singapura menduduki peringkat teratas, disusul oleh Selandia Baru dan Hong Kong. Negara-negara terbawah adalah negara dengan praktik bisnis terburuk dan prosedur yang berbelit dan mahal,” ungkap DirekturAnalisis Indikator Global World Bank, Augusto Lopez-Claros di Washington.
Indikator lain yang menjadi tolak ukur kuantitaif yaitu memulai aktivitas bisnis, proses instalasi listrik, perlindungan pada investor minoritas, pembayaran pajak, perdagangan antarnegara, pengelolaan kontrak, dan mengatasi berbagai persoalan yang timbul.
World Bank mengapresiasi negara-negara Sub-Sahara Afrika yang menunjukkan peningkatan terbaik dalam proses pelayanan bisnis. Laporan tersebut mencatat negara-negara ini meningkatkan efisiensi praktik bisnis hingga 63%.
Lalu di mana posisi Indonesia? Indonesia berada di posisi 114 dari 189 negara yang dipantau World Bank, naik dari peringkat sebelumnya 120. Indonesia dinilai masih harus mereformasi sistem perizinan, pajak bisnis, membangun infrastruktur yang mendukung, dan mengelola sistem upah tenaga kerja.
Beberapa perbaikan yang telah dilakukan Indonesia menurut catatan World bank yaitu implementasi sistem online untuk mengurus prosedur bisnis, memastikan standar instalasi internal, dan menyediakan beberapa opsi pembayaran pajak.