Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Saham di Manado Capai 2.033 Nasabah

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat jumlah investor di Kota Manado mencapai 2.033 orang pada periode Januari-September 2014 atau naik 44,49% dari realisasi periode yang sama tahun lalu sebanyak 1.407 orang.
Tiga perusahaan dianggap layak melantai di bursa. /Bisnis.com
Tiga perusahaan dianggap layak melantai di bursa. /Bisnis.com

Bisnis.com, MANADO—Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat jumlah investor di Kota Manado mencapai 2.033 orang pada periode Januari-September 2014 atau naik 44,49% dari realisasi periode yang sama tahun lalu sebanyak 1.407 orang.

Kepala Kantor Perwakilan BEI Manado Fonny The menuturkan secara year to date, jumlah investor saham meningkat 20,38% dari realisasi Desember 2013 sebanyak 1.678 orang.

"Namun sayang, pertumbuhan jumlah investor itu tidak sejalan dengan volume transaksi saham di daerah tersebut," ujarnya, Selasa (28/10/2014).

Volume transaksi saham di Kota Manado mencapai Rp807,97 miliar sepanjang Januari-September 2014 atau turun 10,56% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp903,44 miliar.

Untuk itu, pihaknya mendorong perusahaan di Sulawesi Utara (Sulut) melantai di bursa guna menggenjot volume transaksi saham di daerah tersebut.

Selain itu, tujuan utamanya adalah mendukung pendanaan ekspansi perusahaan itu. Selama ini, mayoritas perusahaan di provinsi itu, baik swasta maupun milik pemerintah daerah, masih mengandalkan pendanaan dari perbankan.

“Padahal, dilihat dari suku bunga, pinjaman perbankan jauh lebih mahal daripada dana murah hasil mereka IPO [initial public offering] di bursa,” katanya.

Menurutnya, beberapa kali BEI Manado melakukan sosialisasi kepada sejumlah perusahaan di daerah tersebut yang dianggap telah mampu melakukan penawaran umum saham perdana.

Sebelum melakukan sosialisasi, pihaknya melakukan survei dengan beberapa kriteria utama, seperti kapitalisasi (size) perusahaan, jumlah aset, omzet, dan pangsa pasar. “Yang lebih penting adalah produk perusahaan tersebut diminati konsumen atau tidak,” tegasnya.

Setelah disurvei, akhirnya pihaknya memilih tiga perusahaan yang dianggap layak untuk melantai di bursa, yakni PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara (Bank Sulut), salah satu perusahaan pengolahan tepung kelapa, serta perusahaan produksi dan pengalengan biskuit.

Akan tetapi, setelah dirayu untuk masuk bursa, mayoritas perusahaan di daerah tersebut masih enggan untuk menjadi perusahaan terbuka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Herdiyan
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper