Bisnis.com, BEIJING – Industri China mencatatkan laba 4,37 triliun yuan atau setara US$714,68 miliar dalam sembilan pertama tahun ini, naik 7,9% dari periode sama tahun lalu. Profit industri mengalami perlambatan, jika dibandingkan dengan peningkatan profit 10% pada delapan bulan pertama.
“Perlambatan pertumbuhan profit disebabkan oleh retribusi khusus yang ditetapkan pada pendapatan beberapa perusahaan minyak dan gas,” ungkap laporan yang dipublikasikan Kantor Statistik Nasional China, Selasa (28/10).
Pabrik-pabrik China tengah berjuang untuk tetap produktif di tengah terpuruknya permintaan domestik dan penurunan harga komoditas. Inflasi September Negeri Panda berada di level 1,6% pada September dan indeks harga produsen berada di tingkat 1,81%, penurunan berturut-turut pada bulan ke-31.
Padahal, data pemerintah yang dipublikasikan pekan lalu menunjukkan output industri meningkat 8% (yoy) pada September, naik 1,1 persentase poin dari output bulan sebelumnya.
Adapun, data pekan lalu tersebut juga menunjukkan pertumbuhan 8,5% (year-on-year) pada tiga kuartal pertama tahun ini, turun 0,3 persentase poin dari pertumbuhan industri sepanjang semester pertama.
Sementara itu, China mencatatkan pertumbuhan 7,3% pada kuartal III/2014, melambat setelah tumbuh masing-masing 7,4% dan 7,5% pada kuartal pertama dan kedua.