Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

India Prioritaskan Pengendalian Inflasi dan Defisit Anggaran

India mempriorotaskan untuk menekan laju inflasi tinggi negara tersebut dan mempersempit defisit anggaran untuk keluar dari jebakan pertumbuhan lambat yang membelit negara tersebut satu dekade terakhir.

Bisnis.com, NEW DELHI –India mempriorotaskan untuk menekan laju inflasi tinggi negara tersebut dan mempersempit defisit anggaran untuk keluar dari jebakan pertumbuhan lambat yang membelit negara tersebut satu dekade terakhir.

Hal tersebut disampaikan Arvind Subramanian, Kepala Penasihat Ekonomi Pemerintah India. Dia juga menyebutkan keinginannya untuk membersihkan berbagai hambatan dalam proses pembangunan infrastruktur seperti kendala proses birokrasi. Diia juga menekankan pentingnya menjaga pasokan batu bara dan energi lain

“Jika mampu mengimplementasikan hal tersebut, India akan mampu berekspansi hingga 8% per tahun,” kata Subramanian di New Delhi, Sabtu (24/10/2014).

Penyelesaian kerikil-kerikil penghambat pertumbuhan menjadi perhatian Subramanian untuk memastikan pertumbuhan India, setelah dia diangkat menjadi Kepala Penasihat Ekonomi oleh Perdana Menteri Narendra Modi 17 Oktober lalu.

Sebelumnya, Subramanian merupakan bekas ekonom International Monetary Fund (IMF) yang kerap mengkritik kebijakan anggaran Modi yang dia nilai tidak berorientasi pada peningkatan penerimaan negara. Dia juga mengkritik sikap India yang mengeblok pakta World Trade Organization (WTO) beberapa waktu lalu.

Subramanian sempat menuturkan bahwa dua hal yang terpenting bagi India saat ini adalah stabilitas makroekonomi dan investasi yang mendorong pertumbuhan. Atas sikapnya itulah Modi menariknya ke dalam jejeran penasihat pemerintah dan menjadi kepala penasihat ekonomi.

“Pertumbuhan di kisaran 5% seperti dua tahun terakhir tidak mampu menyediakan cukup lapangan kerja. Negara ini patut mencapai angka pertumbuhan sekitar 8% dalam 20-25 tahun mendatang,” kata Subramanian.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor :
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper