Bisnis.com, Samarinda – Potensi perputaran uang di Kalimantan Timur menggugah BPD Kaltim mengundang bank BUMN dan swasta membuka layanan hingga kota kecamatan.
Direktur Utama Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kaltim, Zainuddin Fanani mengajak perbankan BUMN dan swasta di Kaltim untuk membuka pelayanan kantor Cabang Pembantu (Capem) sampai di setiap kecamatan.
Pasalnya,potensi perputaran uang yang beredar setiap wilayah Kecamatan di Kaltim, ternyata cukup besar.
“Apalagi, adanya Undang-Undang Perdesaan nantinya setiap desa bisa mendapat anggaran Rp2 miliar untuk pembangunan, maka transaksi uang di desa semakin besar dan peredaran uang di Kecamatan tambah tinggi,” kata Zainuddin Fanani saat menjadi pembicara Talk Show Sosialisasi Kantor Kas Titipan di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kaltim, Senin (20/10/2014).
Sebagai gambaran saja, dikatakan Zainuddin, BPD Kaltim setiap bulan harus mengambil uang sekitar Rp 100 miliar di ibu kota Kabupaten Kutai Timur, Sangatta.
Perputaran uang yang sangat tinggi itu terjadi akibat semakin berkembangnya industri perkebunan di wilayah tersebut.
“Banyaknya industri perkebunan sangat besar menyerap tenaga kerja. Tenaga harian tetap perusahaan inilah mengambil uang tunai. Dan kita sebagai lembaga perbankan harus memberikan pelayanan sebaik-baiknya ke masyarakat berupa uang tunai,” ujar Zainuddin.
BPD Kaltim sudah membuktikan sendiri betapa tingginya peredaran uang di daerah pelosok Kecamatan. Hasil sumberdaya alam berupa kebun sawit, tambang batubara dan hutan di Kaltim turut mendorong transaksi tunai cukup besar.
Transaksi pembayaran tunai selama 2013 lalu saja di BI mengalami outflow. Yakni, uang dikeluarkan Rp11 triliun per tahun dibandingkan pemasukan yang hanya Rp 3 triliun.
Namun, untuk membuka cabang pembantu di daerah pelosok kecamatan di Kaltim, menurut Zainuddin, perbankan memang butuh sarana infrastruktur bagus untuk membawa uang dan telekomunikasi yang baik untuk jaringan bank bekerja secara online.
Namun mengingat luasnya Kaltim, layanan BPD saja tidak cukup menjangkau. Itulah sebabnya diperlukan adanya bank BUMN dan swasta yang turutmemberikan layanan perbankan lebih dekat ke masyarakat.