Bisnis.com, BALIKPAPAN—Untuk mengantisipasi permainan harga yang tak wajar dalam penjualan dan pendistribusian air bersih, Pemerintah Kota Balikpapan berencana meminta bantuan petugas keamanan guna mengawal proses pendistribusian air.
Menurut Walikota Balikpapan Rizal Effendi, situasi krisis air yang melanda Balikpapan bisa jadi dimanfaatkan oleh para pengusaha air untuk mematok harga yang mahal. Namun, hingga saat ini harga yang dipatok masih terbilang harga standar.
“Tapi yang terjadi ini diantara supir atau penjual dengan pembeli karena ingin cepat-cepatan dilayani akhirnya berani membayar lebih mahal. Ini yang akan kami kaji, bagaimana supaya bisa dihindari,” tuturnya, Senin (20/10/2014)
Dia pun berencana untuk menggunakan kupon dalam pelayanan air bersih guna menghindari permainan harga di kalangan para penjual air bersih di Balikpapan selama krisis air berlangsung.
Saat ini, selain PDAM yang membuka depo pelayanan air bersih, PDAM juga mendata 25 pelaku usaha pelayanan air bersih yang juga memberikan pelayanan air kepada masyarakat Balikpapan.
Distribusi Air Bersih di Balikpapan Dikawal Petugas
Untuk mengantisipasi permainan harga yang tak wajar dalam penjualan dan pendistribusian air bersih, Pemerintah Kota Balikpapan berencana meminta bantuan petugas keamanan guna mengawal proses pendistribusian air.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Nadya Kurnia
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium