isnis.com, BALIKPAPAN—Akibat krisis air yang melanda Balikpapan sejak beberapa pekan terakhir, hasil produksi pertanian dan perkebunan di kota itu mengalami penurunan hingga 70%.
Asisten Bidang Perekonomian, Pembangunan, dan Kesra Setdakot Balikpapan Sri Soetantinah mengatakan produksi pertanian dan perkebunan sudah turun drastis.
“Memang sudah turun drastis. Kemarin sudah dilaporkan bahwa sudah penurunan sampai 70%. Pada rapat pertama dulu memang masih 38% ke 50%, tapi sekarang sudah naik lagi,” katanya, Senin (20/10/2014).
Menurutnya, produksi dari pertanian dan perkebunan yang mengalami penurunan tersebut merupakan pemasok kebutuhan sayur mayur di pasar-pasar Balikpapan. Pemkot berharap penurunan produksi ini tak mempengaruhi lonjakan harga di pasar.
“Itu yang dipasok untuk lokal. Kalau yang pasokan dari luar beberapa waktu memang terkendala ombak besar, tapi akhir-akhir ini sudah berangsur-angsur cukup baik,” tambahnya.
Sementara untuk krisis air yang kini sedang melanda Balikpapan, Pemkot masih mengandalkan depo air PDAM serta penggiliran pendistribusian air pada kedua Instalasi Pengolahan Air (IPA).
Berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG, Balikpapan akan diguyur hujan dengan intensitas yang makin meningkat dalam waktu dekat. Karena itu, Tantin berharap periode kekeringan ini bisa segera berakhir.