Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kerap Kritik Pemerintah, Modi Tunjuk Bekas Ekonom IMF Sebagai Penasihat Ekonomi

Perdana Menteri India menunjuk bekas ekonom International Monetary Fund (IMF) Arvind Subramanian sebagai Kepala Penasihat Ekonomi Pemerintah India.
Perdana Menteri India Narendra Modi /reuters
Perdana Menteri India Narendra Modi /reuters

Bisnis.com, NEW DELHI - Perdana Menteri India menunjuk bekas ekonom International Monetary Fund (IMF) Arvind Subramanian sebagai Kepala Penasihat Ekonomi Pemerintah India.

Sejak Modi menjabat Mei lalu, Subramanian kerap mengkritik kebijakan ekonomi bekas pemimpin Gujarat tersebut.

Sebelumnya, posisi tersebut ditempati oleh Raghuram Rajan yang kini menjadi gubernur bank sentral India. Penunjukan ini, menurut ekonom Yes Bank Ltd, Shubhada Rao, merupakan bentuk keseriusan Modi untuk mengupayakan kebangkitan pertumbuhan India.

“Penunjukan Modi pada Subramanian ini akan membawa kedinamisan pada kepemimpinannya,” kata Rao di Mumbai, Jumat (17/10/2014).

Subramanian yang juga merupakan ekonom Peterson Institute for International Economics di Washington tersebut sebelumnya mengkritik kebijakan bujet negara Modi yang ia nilai tidak berorientasi pada peningkatan penerimanaan negara.

Dia juga mengkritik keputusan India untuk mengeblok pakta World Trade Organization (WTO) beberapa waktu lalu dan mengatakan bahwa sikap Modi tersebut mempertegas bahwa dirinya tidak serius meningkatkan penerimaan negara.

Dalam sebuah ulasannya, Subramanian menyampaikan bahwa India harus menggenjot penerimaan melalui pencatatan intensif wajib pajak.

“Untuk negara seperti India, yang paling penting adalah 2 hal. Pertama, stabilitas makroekonomi. Kedua, investasi dan pertumbuhan masif,” kata Subramanian. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor : Sepudin Zuhri
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper