Bisnis.com, BALIKPAPAN—Akibat krisis air yang mulai melanda Balikpapan, biaya operasional restoran di kota itu meningkat hingga 10%. Bahkan, karena sulitnya mencari penjual air bersih, restoran terancam tak beroperasi.
Rudy Setiawan, pemilik Restoran Dandito—sebuah restoran yang menyajikan hidangan kepiting kelas premium—di Balikpapan, menceritakan pengalaman tersebut.
Dia mengungkapkan pihaknya pernah terpaksa menutup restorannya lantaran pesanan air bersih tak juga tiba hingga siang hari.
“Kalau listrik mati masih bisa pakai genset, kalau air mati repot saya. Ini beli air galon Aqua sudah habis-habisan. Mau beli tandon saja yang jual sudah enggak ada,” tuturnya kepada wartawan, Kamis (16/10/2014).
Berdasarkan pantauan Bisnis, para pelanggan di restoran tersebut bahkan harus mencuci tangan dengan air galon yang disediakan oleh staff restoran karena air tak lagi mengalir keluar dari keran.
Meskipun air bersih kini sulit didapat sejak PDAM tidak mengalirkan air sejak 5 hari yang lalu, Rudy tetap berupaya membuka restorannya dan melayani pelanggan dengan resiko biaya produksi yang membengkak hingga 10%.
“Yang jelas biaya produksi meningkat, air tangki itu bahkan pakai air isi ulang. Mahal banget, satu tangki saja sudah Rp300.000, dan hari ini habis dua tangki,” tambahnya.
Restoran yang telah beroperasi sejak 2002 ini pun tak menaikkan harga makanannya meskipun pihaknya harus dirugikan oleh biaya operasi yang membengkak lantaran menutupi kebutuhan air bersih dan solar untuk mensupport genset.
“Satu minggu sudah tidak mengalir airnya, tapi bagaimana untuk melayani pelanggan-pelanggan saya ya I’ll do my best,” tukas Rudy.