Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKONOMI INDIA: Modi Diminta Pangkas Subsidi Bahan bakar

Perdana Menteri India Narendra Modi didesak untuk segera meregulasi ulang ketetapan harga bahan bakar negara tersebut, seiring melemahnya harga minyak dunia saat ini. Subsidi bahan bakar mengambil porsi besar pada alokasi bujet negara India.
Perdana Menteri India Narendra Modi /reuters
Perdana Menteri India Narendra Modi /reuters

Bisnis.com, NEW DELHI – Perdana Menteri India Narendra Modi didesak untuk segera meregulasi ulang ketetapan harga bahan bakar negara tersebut, seiring melemahnya harga minyak dunia saat ini. Seperti diketahui, subsidi bahan bakar mengambil porsi besar pada alokasi bujet negara India.

Ekonom ING Vysya Bank Ltd Upasna Bhardwaj mengatakan saat ini Modi tidak memiliki alasan untuk tidak segera menderegulasi ketetapan harga bahan bakar. Pasalnya, harga minyak dunia tengah berada di level terendah dalam 4 tahun terakhir.

“Pasar sedang menunggu reformasi, Modi belum melakukan sesuatu yang besar hingga saat ini. Jika Modi menghindar, pasar akan merespons negatif,” jelas Bhardwaj di Mumbai, Kamis (16/10/2014).

Sebelumnya, Gubernur Reserve Bank of India (RBI) Raghuram Rajan juga menyampaikan pada Modi bahwa sekarang merupakan saat yang tepat untuk memangkas subsidi bahan bakar karena harga minyak dunia tengah turun. Hal ini amat mendesak, mengingat Modi memiliki ambisi besar untuk mengembalikan pertumbuhan masif negara tersebut.

Adapun, harga minyak mentah Brent  telah jatuh 25% sepanjang tahun ini. Saat mengajukan bujet negara, Modi ragu memangkas alokasi subsidi BBM dan menyatakan ia akan fokus untuk menarik investasi langsung asing dan menyederhanakan birokrasi untuk aktivitas bisnis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dara Aziliya
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper