Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KEBAKARAN LAHAN: Hujan Bantu Padamkan Api di Kaltim

Hujan yang mulai mengguyur sebagian wilayah Kalimantan Timur membuat kebakaran hutan dan lahan yang terjadi teratasi satu per satu.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, BALIKPAPAN—Penduduk Kalimantan, khususnya Kalimantan Timur, kini dapat sedikit lega.

Hujan yang mulai mengguyur sebagian wilayah Kalimantan Timur membuat kebakaran hutan dan lahan yang terjadi teratasi satu per satu.

Jumlah hotspot yang dilaporkan terbilang cukup menurun drastis.

Kepala Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan dan Daerah Operasi Paser H. M. Faisal mengatakan, hingga Senin (13/10/2014), jumlah hotspot yang dilaporkan oleh Dinas Kehutanan adalah 41 titik di seluruh Kaltim.

“Kalau sejak tanggal 1-13 Oktober hotspotnya sekitar 697, itu tersebar di beberapa kabupaten. Paser yang terbanyak, yaitu 266 hotspot, dan Kutai Kartanegara 150 hotspot selama Oktober. Tapi kemarin tinggal 41 titik di seluruh Kaltim,” tutur Faisal kepada Bisnis, Selasa (14/10/2014).

Kebakaran hutan dan lahan ini tersebar di Kabupaten Paser, Kutai Barat, Kutai Kartanegara, dan Berau.

Menurut Faisal, beberapa hotspot ditemukan di wilayah konservasi (cagar alam), seperti Cagar Alam Teluk Adang dan Teluk Apar di Paser, serta Cagar Alam Muara Kaman Sedulang di Kutai.

Namun, kini titik api perlahan-lahan mulai padam dengan bantuan hujan yang mulai mengguyur sebagian wilayah Kalimantan Timur. Faisal mengatakan, hari ini (14/10/2014) hujan telah mengguyur wilayah Paser dan sekitarnya.

“Hari ini turun hujan dalam kawasan Paser. Cukup terasa pengaruhnya, kualitas udara juga sudah lebih bersih sejak kebakaran terjadi, kabut asap juga perlahan hilang,” tambahnya lagi.

Meskipun hotpsot mulai padam, Faisal mengatakan pihaknya tak lantas lengah dengan kondisi hutan dan lahan di wilayah Kaltim.

Saat ini tim penanggulangan kebakaran hutan yang berjumlah 60 personel tetap tersebar di Paser, Kutai Barat, dan Kutai Kartanagera untuk melakukan patroli pengawasan.

“Kami beroperasi membawa peralatan, apabila ada api kami padamkan. Tapi jika tidak ada, kami sosialisasikan kepada warga-warga sekitar mengenai UU Perhutanan agar tak ada lagi pembakaran lahan,” tukasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nadya Kurnia
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper