Bisnis.com, JAKARTA - Koalisi Indonesia Hebat (KIH) diingatkan agar intens berkonsolidasi antarpartai politik dan saling melibatkan sebelum mengambil sebuah kebijakan.
Tujuannya demi menjaga soliditas dalam mengawal agenda-agenda pemerintah selama 5 tahun ke depan.
Pengamat dari Nusantara Institute Pangi Syarwi Chaniago mengatakan belajar dari ketidaksolidan yang tercermin dari sikap PPP pada pemilihan MPR beberapa waktu lalu, sebenarnya KIH dapat menebak bahwa apa yang terjadi karena adanya ketidakadilan sharing power pada komposisi pimpinan MPR.
"Politik dinamis. Perubahannya ekstrim seperti juga PKS dan Golkar saat berkoalisi dengan Demokrat, tapi untuk agenda tertentu tidak mendukung kebijakan pemerintah," ujarnya, Sabtu (11/10/2014).
Memang agak sulit, imbuhnya, untuk membagi rata-rata kekuasan. Namun, kondisi demikian juga dapat dipicu dari kurangnya konsolidasi dan tidak adanya pelibatan seluruh partai dalam mengambil sebuah kebijakan.
Untuk itu, dia mengingatkan, agar para petinggi partai yang tergabung dalam KIH perlu melakukan konsolidasi secara intens dan pelibatan bersama sebelum mengambil sebuah kebijakan. Dengan demikian, suara yang keluar dari partai koalisi pendukun pemerintah akan solid.
"Pelru ada pelibatan bersama. Jangan sampai dilibatkan pas akhir nanti partai merasa disakiti."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel