Bisnis.com, JAKARTA - Mabes Polri memastikan peluru yang mengenai empat anggota TNI dalam insiden penggerebekan gudang solar ilegal di Batam beberapa waktu lalu bukanlah dari tembakan langsung.
Kapolri Jenderal Sutarman mengatakan hingga saat ini kepolisian masih menganalisis apakah tembakan yang mengakibatkan terlukanya anggota TNI itu menyalahi standar operasional pelaksanaan penegakan hukum atau tidak.
"Kami kan sedang bekerja. Yang jelas tembakannya recoset [peluru pantulan]," katanya, Kamis (9/10).
Terlepas dari soal insiden penembakan itu, Sutarman menegaskan penegakan hukum Polri terhadap mafia bahan bakar minyak (BBM) di Batam sangat luar biasa.
Penggerebekan gudang milik N beberapa waktu lalu, hanyalah bagian kecil dari lanjutan penanganan sebelumnya terhadap besarnya kebocoran BBM di kota yang berbatasan dengan Singapura itu.
"Bayangkan saja, dari konsumsi 100%, kemudian dikirim hanya 50% saja sudah cukup, artinya banyak penyalahgunaan".
Komisi Kepolisian Nasional menyebutkan konsumsi masyarakat Batam terhadap BBM setelah dilakukan penegakan hukum dari Maret 2014-September 2014 hanya
200 kilo liter per hari dari sebelumnya yakni 400 kilo liter per hari.