Bisnis.com, MUMBAI – Mata uang India rupee menguat menyusul optimisme pasar atas turunnya harga bahan bakar yang akan mempersempit lambungan defisit perdagangan negara tersebut.
India mengimpor hampir 80% kebutuhan bahan bakarnya, sedangkan minyak mentah Brent turun 1,6% sejak awal Oktober lalu. Adapun, defisit perdagangan India pada Agustus adalah US$10,8 miliar, mengecil dari defisit US$12,2 pada bulan sebelumnya.
“Menurunnya harga minyak merupakan suatu sinyal yang amat baik bagi rupee dan akan terefleksi pada angka defisit perdagangan,” ungkap ekonom Edelweiss Financial Services Ltd, Ankur Jhaveri di Mumbai, Selasa (7/10/2014). Adapun rupee menguat 0,3% dari pekan lalu ke level 61,43 per dolar.
Sejak menjabat pada Mei lalu, Perdana Menteri India Narendra Modi telah didesak untuk mempersempit defisit perdagangan negara tersebut, terutama dengan memangkas subsidi bahan bakar yang amat membebani anggaran negara.
Gubernur Reserve Bank of India (RBI) Raghuram Rajan beberapa waktu lalu menyampaikan bahwa saat terbaik untuk memangkas subsidi justru ketika harga minyak dunia tengah menurun.