Bisnis.com, SINGAPURA - Harga rumah Singapura kembali jatuh, berturut-turut selama 4 kuartal terakhir. Kejatuhan ini merupakan yang terlama dalam 5 tahun, seiring dengan implementasi kebijakan kemudahan pengajuan KPR di negara tersebut.
Kejatuhan jangka panjang harga awalnya terdampak oleh kampanye pemerintah negara tersebut untuk mengendalikan harga properti Singapura yang merupakan tertinggi kedua setelah Hong Kong.
Kampanye tersebut langsung memberi dampak. Harga properti tampaknya belum akan memulih tahun ini, ungkap Direktur Chesterton Singapore Pre, Donald Han di Singapura merespons laporan tersebut.
Kampanye pemerintah tersebut juga mendorong sejumlah developer untuk memangkas proyek mereka. Adapun data kompilasi Bloomberg menunjukkan pinjaman KPR tumbuh 7% pada Juli.