Bisnis.com, MANADO—Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut), mengalami deflasi sebesar 0,03% pada September 2014 atau berbeda dengan rerata nasional yang menglami inflasi sebesar 0,27%.
Kepala BPS Sulut Faizal Anwar mengatakan angka deflasi tertinggi terjadi di Kota Tual, Maluku, dengan pencapaian deflasi sebesar 0,89%, sedangkan deflasi Kota Manado termasuk yang terendah dari 82 kota di Indonesia.
Menurutnya, daerah di Pulau Sulawesi yang mengalami deflasi terdapat tujuh kota, yakni Manado 0,03%, Palu (Sulawesi Tengah) 0,36%, Bulukumba (Sulawesi Selatan) 0,28%, Watampone (Sulawesi Selatan) 0,18%, Palopo (Sulawesi Selatan) 0,6%, Kendari (Sulawesi Tenggara) 0,13%, dan Bau-Bau (Sulawesi Tenggara) 0,77%.
“Sementara itu, kota di Pulau Sulawesi yang mengalami inflasi, yakni Makassar 0,39%, Pare-pare 0,04%, Gorontalo 0,03%, dan Mamuju 0,71%,” ujarnya dalam keterangan pers di Manado, Rabu (1/10/2014).
Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Sulut Albert Nicolaas mengatakan deflasi di Kota Manado terjadi akibat penurunan indeks harga konsumen (IHK) dari 110,93 di Agustus menjadi 110,9 di September 2014.
Deflasi yang terjadi karena adanya penurunan indeks pada beberapa kelompok, yaitu meliputi kelompok bahan makanan sebesar 1,25% dan kelompok sandang sebesar 0,18%.
Adapun kelompok yang mengalami kenaikan indeks, yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,13%.