Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKONOMI JEPANG: Korporasi Besar Tingkatkan Belanja Modal

Korporasi-korporasi besar Jepang menunjukkan intensi untuk meningkatkan investasi seiring terkereknya sentimen terhadap pertumbuhan ekonomi. Para pebisnis meyakini Perdana Menteri Shinzo Abe mampu merevitalisasi kembali pertumbuhan negara perekonomian terbesar Asia tersebut.
 PM Jepang Shinzo Abe saat mengunjungi Kuil Yasukuni/Reuters
PM Jepang Shinzo Abe saat mengunjungi Kuil Yasukuni/Reuters

Bisnis.com, TOKYO - Korporasi-korporasi besar Jepang menunjukkan intensi untuk meningkatkan investasi seiring dengan terkereknya sentimen terhadap pertumbuhan ekonomi. Para pebisnis meyakini Perdana Menteri Shinzo Abe mampu merevitalisasi kembali pertumbuhan negara perekonomian terbesar Asia tersebut.

Hasil survei Bank of Japan (BoJ) yang dipublikasikan Rabu (1/10/2014) menunjukkan korporasi manufaktur berencana menaikkan belanja modal mereka rata-rata 8,6% hingga Maret mendatang. Adapun indeks sentimen pebisnis naik ke level 13 pada September dari 12 pada Juni, sekaligus di atas estimasi ekonom yakni indeks 10.

"Sentimen perusahaan secara menakjubkan naik. Di titik ini, BoJ mungkin menilai bahwa mereka tidak perlu kembali mengucurkan stimulus untuk mendorong kinerja korporasi," kata ekonom Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities, Hiroshi Miyazaki di Tokyo, menanggapi laporan tersebut.

Seperti diketahui, BoJ dan Pemerintahan Abe didesak untuk segera mempersiapkan stimulus untuk menangkal dampak negatif pajak penjualan yang direncanakan akan kembali naik ke level 10% dari saat ini 8%.

Sejak menyadari sulitnya menggenjot permintaan masyarakat, Abe menekankan vitalnya peran perusahaan untuk menggenjot belanja modal untuk mengerek pertumbuhan yang terkontraksi 7,1% pada kuartal II lalu.

Adapun data belanja modal korporasi dipublikasikan BoJ menyusul laporan pemerintah yang dipublikasikan Selasa lalu, yang menunjukkan produksi industri Jepang tumbang 1,5% pada Agustus dari bulan sebelumnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor : Nurbaiti
Sumber : Bloomberg/Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper