Bisnis.com, JAKARTA— Indeks manufaktur China turun dari sepekan lalu setelah pasar properti yang lesu ikut mempengaruhi kondisi perekonomian negara dengan kekuatan ekonomi terkuat kedua di dunia itu.
Indeks Purchasing Managers versi HSBC Holdings Plc and Markit Economics untuk September 2014 tercatat 50,2 atau lebih rendah dari angka prediksi sebelumnya 50,5 dan tidak berubah dari Agustus. Angka 50 menunjukkan ekspansi. Indeks Hang Seng Hong Kong terus melemah setelah laporan itu.
Sejumlah ekonom memangkas perkiraan produk domestik bruto tahun ini setelah data keuntungan industri, produk pabrik dan kredit menunjukkan prospek yang tidak menjanjikan. Meski pemerintah punya target ekspansi ekonomi 7,5% untuk tahun ini, Perdana Menteri Li Keqiang dan para pembuat kebijakan lainnya menegaskan dalam bulan ini bahwa mereka tidak perlu kebijakan stimulus yang kuat.
“Angka itu menunjukkan ekonomi China masih bias menuju pelemahan,” ujar Zhou Hao, seorang ekonom Australia & New Zealand Banking Group Ltd seperti dikutip Bloomberg, Selasa (30/9/2014).
Dia menambahkan bahwa sudah jelas bahwa bank sentral enggan untuk melakukan pelonggaran dan pelemahan ekonomi akan terus berlanjut.