Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gubernur BoJ: Waspadai Risiko Kebijakan Moneter Jepang

Gubernur Bank of Japan (BoJ) Haruhiko Kuroda menyampaikan kebijakan moneter yang ditetapkan oleh Jepang berdampak krusial tidak hanya pada tingkat harga tetapi juga stabilitas sistem keuangan, terutama melalui tingkat nilai aset.
Bank Sentral Jepang/bizdaily.com.sg
Bank Sentral Jepang/bizdaily.com.sg

Bisnis.com, TOKYO – Gubernur Bank of Japan (BoJ) Haruhiko Kuroda menyampaikan kebijakan moneter yang ditetapkan oleh Jepang berdampak krusial tidak hanya pada tingkat harga tetapi juga stabilitas sistem keuangan, terutama melalui tingkat nilai aset.

Dia mengatakan risiko investasi pada aset-aset rentan seperti obligasi yield tinggi dan obligasi negara-negara berkembang meningkat, seiring dengan masih rentannya gejolak tingkat suku bunga, saham, dan nilai tukar valuta asing.

“Dengan kata lain, tidak mungkin bank sentral tidak memperhatikan sistem stabilitas keuangan,” kata Kuroda di depan anggota International bankers Association di Tokyo, Senin (29/9/2014).

Dia menegaskan kombinasi keterpurukan sektor perbankan dan perlemahan pertumbuhan ekonomi merupakan hal substansial yang dapat menciptakan ketidakseimbangan perekonomian.

Pada hari yang sama, Perdana Menteri Shinzo Abe berjanji akan mempertimbangkan dengan baik rencana kenaikan pajak penjualan kedua, dengan selalu memantau kondisi perekonomian saat ini.

Abe meminta dukungan dari masyarakat untuk dapat menghentikan laju deflasi Negeri Sakura. “Kita akan mengembalikan pertumbuhan ekonomi melalui konsolidasi fiskal,” katanya.

Dia berencana kembali menaikkan pajak penjualan menjadi 10% dari saat ini 8%. Sejumlah ekonom memintanya berhati-hati mengingat kenaikan pajak penjualan sebelumnya telah membekukan belanja domestik dan bisnis.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor :
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper