Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PEMILU SELA AS: Demokrat Hadapi Tantangan Berat

Partai Demokrat diprediksi akan menghadapi pertarungan keras dengan rivalnya Partai Republik dan munculnya calon independen dalam Pemilu Sela AS November tahun ini.
Polarisasi parlemen juga isu yang belum bisa diredam oleh Demokrat. /Bisnis.com
Polarisasi parlemen juga isu yang belum bisa diredam oleh Demokrat. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Partai Demokrat diprediksi akan menghadapi pertarungan keras dengan rivalnya Partai Republik dan munculnya calon independen dalam Pemilu Sela AS November tahun ini.

Phillips J. Vermonte, Kepala Departemen Politik dan Hubungan Internasional Center for Strategic and International Studies (CSIS) mengungkapkan, dalam pemilu untuk memilih sejumlah senator itu, calon dari Demokrat dihinggapi oleh berbagai isu yang belum dituntaskan oleh Obama.

"Isu yang mendominasi besok antara lain healthcare, imigrasi, energi, pajak, defisit anggaran, tingkat pengangguran dan pertumbuhan ekonomi," ungkapnya dalam diskusi bersama US-Indonesia Society (USINDO), Kamis (25/9/2014).

Selain itu, Phillips mengatakan polarisasi parlemen juga isu yang belum bisa diredam oleh Demokrat. Hal ini, tambahnya, berkontribusi menyulitkan pemerintahan Obama selama ini.

"Sampai akhir 2013, hanya 58 regulasi yang disahkan dari 6.300 lebih yang ditawarkan oleh pemerintah Obama. Ini menunjukkan betapa sulitnya pemerintahan Demokrat saat ini," paparnya.

Terkait hal itu, mantan Kepala Library of Congress US dan perwakilan USINDO William Tuchrello menuturkan, hubungan antara AS dan Indonesia akan tetap baik pasca pemilu sela tersebut.

"Indonesia selalu punya tempat spesial di level pemerintahan AS, baik Republikan maupun Demokrat. Lebih-lebih melihat bagaimana Indonesia berperan di Asean," terang William.

Dia menjabarkan, satu masalah kecil yang perlu diperbaiki oleh pemerintah kedua negara adalah posisi masing-masing sebagai produsen bahan pangan dan energi terbarukan.

"Indonesia produsen minyak sawit (CPO), AS kedelai. Ini perlu win-win solution. Kuncinya komunikasi," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arys Aditya
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper