Bisnis.com, BEIJING – Di tengah ancaman perlambatan pemulihan sepanjang tahun ini, spekulasi pergantian gubernur People’s Bank of China (PBOC) menguak, menggoyahkan ekspektasi pasar atas kebijakan moneter Negara Tembok Raksasa.
Wall Street Journal seperti dikutip Reuters menyatakan Presiden China Xi Jinping sedang mempertimbangkan untuk mengganti Zhou Xiaochuan sebagai gubenur PBOC karena tokoh propasar China tersebut telah memasuki usia masa pensiun. Per awal tahun ini Zhou telah berusia 66 tahun, sedangkan usia pensiun yang ditetapkan kabinet adalah 65 tahun.
“Pertemuan pengambil kebijakan akan digelar Oktober mendatang untuk menentukan siapa pengganti Zhou,” tulis Wall Street Journal tanpa menyebut nama narasumber seperti dikutip Reuters, Kamis (25/9).
Setelelah dikonfirmasi, Zhou yang memimpin PBOC sejak Desember 2002 tersebut menyampaikan ia belum akan mengundurkan diri. Senada, PBOC pun mengelak dengan mengatakan isu tersebut tidak benar.
Adapun Zhou yang memimpin bank sentral negara perekonomian tebesar kedua dunia tersebut telah berjasa menjadi arsitek reformasi finansial hingga mampu memaksimalkan pemberdayaan pasar modal, meliberalisasi tingkat suku bunga, dan mengokohkan posisi yuan terhadap dolar.
Profesor Keuangan University of North Carolina, Christian Lundblad mengatakan pergantian Zhou meningkatkan ketidakpastian mengenai bagaimana desain kebijakan reformasi ekonomi China untuk memicu ekonomi.
“Jika pergantian Zhou menjadi alasan China akan semakin jauh dari kebijakan yang berorientasi mengakselerasi pertumbuhan, saya amat kecewa,” ungkap Lundblad.
China kini tengah menetapkan kebijakan longgar selektif untuk menyiasati perlambatan ekonomi yang disebabkan terutama oleh keterpurukan pasar properti dan keberadaan perbankan bayangan yang turut berandil besar membiayai aktivitas ekonomi masyarakat.
Menyiasati perlambatan pertumbuhan, PBOC dan para pengambil kebijakan berjanji untuk memperbesar peran pasar pada perekonomian. PBOC juga telah mereduksi rasio cadangan wajib sebagai upaya mengejar target pertumbuhan Perdana Menteri Li Keqiang yaitu 7,5%.
Di sisi lain, pergantian gubernur bank sentral dinilai akan berdampak langsung pada perubahan kebijakan makroekonomi dan moneter. “Namun saat ini masyarakat melihat cara pemerintah menyampaikan isu pensiun Zhou tidak tepat,” kata Direktur Perwakilan Eurasia Group di Asia, Nicholas Consonery.
Adapun regulator sekuritas China Guo Shuqing dikabarkan akan menjadi pengganti Zhou, namun lagi-lagi WSJ tidak menyebutkan dari mana kabar tersebut diperoleh. Awal pekan ini, The China Times sempat mempublikasikan opini mengenai prospek Guo jika ia menjadi gubernur PBOC.
Simpulan yang sama didapatkan dari survei Bloomberg pada sejumlah ekonom. Enam dari 13 menyatakan Guo merupakan kandidat paling potensial, sedangkan 5 di antaranya menjagokan Deputi Gubernur PBOC, Yi Gang.