Bisnis.com, HANOI – Produk Domestik Bruto (PDB) Vietnam diprediksi meningkat 5,4% pada 9 bulan pertama tahun ini dari periode sama tahun sebelumnya, menggarisbawahi pertumbuhan Vietnam sulit kembali ke level 7% seiring pengetatan pemberian kredit oleh pemerintah.
Jika Vietnam tumbuh sesuai target pemerintah 5,8%, ini merupakan tahun ketujuh negara tersebut tumbuh di bawah 7%. Pengetatan kredit menjadi mesin utama pertumbuhan ekonomi, untuk mendorong kapasitas pabrik-pabrik negara tersebut.
“Saya telah mengajukan pinjaman ke 4 bank selama tahun ini dan tidak kunjung memperoleh pinjaman,” ungkap salah seorang pebisnis Vietnam, Do Thi Hien di Hanoi, Kamis (25/9/2014).
Hien merupakan satu dari sekian banyak pebisnis yang memangkas produksinya karena tak kunjung memperoleh pinjaman bank untuk memperbarui peralatan. Seperti diketahui, Vietnam memang memperketat pemberian pinjaman karena beban utang negara tersebut merupakan yang tertinggi di antara negara-negara Asia Tenggara lainnya.
Ekonom VinaCapital Group Alan Pham menyampaikan Pemerintah Vietnam harus segera menyiasati persoalan ini agar pertumbuhan ekonomi negara tersebut kembali ke level 7%.
“Di Vietnam, pertumbuhan ekonomi bergantung pada kredit bank. Pertumbuhan kredit telah melambat sehingga melemahkan kapasitas ekspansi bisnis. Bank enggan memberikan pinjaman baru karena maraknya kredit bermasalah,” jelas Alan.