Bisnis.com CILEGON - Guna mengantisipasi lonjakan laju inflasi pada akhir tahun ini, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Banten segera melaksanakan delapan program unggulan.
Budiharto Setyawan, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten, mengatakan terdapat sejumlah faktor yang berisiko mendorong peningkatan laju inflasi, seperti kenaikan harga hewan kurban, musim kering, dan kenaikan harga makanan jadi akibat penaikan gas elpiji 12 kg.
“Selain itu, ancaman mogok kapal di pelabuhan Merak dan penaikan tarif angkutan antar kota secara sepihak oleh pengusaha angkutan akibat isu penaikan harga BBM bersubsidi juga berpotensi mengerek laju inflasi,” ujarnya di Cilegon, Kamis (25/9/2014).
Oleh karena itu, lanjutnya, program pertama yang akan dilakukan oleh TPID Provinsi Banten adalah mengimbau pengusaha angkutan umum untuk tidak menaikan tarif angkutan secara sepihak. Kedua, TPID akan melakukan pengawasan terhadap ketersediaan pasokan gas elpiji 3kg.
Pengawasan pasokan gas elpiji 3 kg, ujarnya, dilakukan karena efek dari penaikan harga gas elpiji 12 kg, masyarakat ataupun pengusaha restoran banyak beralih menggunakan tabung gas elpiji 3kg. Jika pasokan gas 3 kg kurang, tuturnya, maka harga makanan jadi akan melonjak.
Menurutnya, berdasarkan komponen pemicu peningkatan laju inflasi Banten pada Agustus 2014 yang mencapai 5,51% secara tahunan, selain akibat kenaikan tarif tenaga listrik, dan bahan makanan seperti daging ayam ras, kenaikan harga makanan jadi secara signifikan juga mengerek laju inflasi.
Yang ketiga, lanjutnya, TPID akan mendorong satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait di tiap kabupaten/kota untuk segera memperbaiki sarana irigasi pertanian agar hasil pertanian tidak mengalami penurunan.
“Sejauh ini stok gabah di Banten surplus hingga tiga bulan mendatang. Namun, hal ini harus tetap diantisipasi guna mengurangi risiko peningkatan laju inflasi,” ujar Mahdani, Kepala Bidang Ekonomi Badan Perencanaan dan Pembangunan Daeran Provinsi Banten.
Program keempat, ujar Budi, Badan Urusan Logistik (Bulog) sub divisi regional kabupaten/kota di Provinsi Banten harus mempercepat penyaluran raskin guna meminimalisir lonjakan permintaan beras terlebih di saat hari besar keagamaan.
Kelima, TPID Provinsi Banten akan melakukan mediasi kepada pengusaha penyelenggara jasa restoran dan ritel agar tidak menaikan harga jual barang di atas harga wajar. Program keenam dan ketujuh, TPID akan menyusun neraca harga pangan untuk setiap kabupaten/kota serta menganalisa data tersebut.
“Data ini berfungsi untuk memberikan peringatan dini jika terjadi kenaikan harga secara tiba-tiba,” ujar Budi. Untuk kebijakan kedelapan dan sembilan, tuturnya, TPID secara rutin akan melakukan pertemuan dengan seluruh dinas teknis dan pengelola pasar yang memantau harga pangan mingguan di tiap kabupaten/kota di Banten.
Khusus untuk persediaan tabung gas elpiji 3 kg, Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten HD Harsono mengatakan pihaknya secara aktif akan berkoordinasi dengan himpunan wiraswasta nasional minyak dan gas divisi Banten dan Pertamina.
“Selain melakukan pengawasan atas ketersediaan pasokan, kami juga akan melakukan investigasi atas dugaan pengoplosan gas di sejumlah distributor,” ujarnya.
Hal ini, lanjutnya, dilakukan karena pihaknya bersama dengan Kepolisian telah menangkap sejumlah oknum pengoplos gas dari tabung gas elpiji 3 kg ke tabung 12 kg.