Bisnis.com, JAKARTA—Pesawat tempur AS dan Arab Saudi menyerang sejumlah tempat penyulingan minyak yang dikuasai kelompok milisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di kawasan timur Suriah.
Serangan dengan target tempat penyulingan minyak berskala kecil itu bertujuan untuk melumpuhkan sumber pendapatan operasi ISIS. Dengan demikian, para milisi itu tidak bisa bergerak dengan leluasa, menurut pernyataan Pentagon sebagaimana dikutip Bloomberg, Kamis (25/9/2014).
Sebanyak 13 kali serangan dilancarkan oleh pesawat tempur milik AS, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab dengan menggunakan pesawat tempur serta sejumlah pesawat tanpa awak. Indikasi awal menunjukkan keberhasilan dari serangan tersebut.
Tempat penyulingan kecil tersebut menyediakan bahan bakar untuk operasi ISIS selain untuk mendanai serangan ke Irak dan Suriah serta sebagai aset ekonomi masa depan mereka.
ISIS diperkirakan menghasilkan lebih dari US$2 juta per hari dari penjualan minyak mentah di Irak dan Suriah, menurut Luay al-Khatteeb, seorang dosen tamu pada Brookings Institution di Qatar.