Bisnis.com, NEW YORK – Kendati Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Presiden Iran Hasan Rouhani sama-sama menghadiri Sidang Majelis Umum PBB di New York pekan depan, keduanya tidak dijadwalkan bertemu untuk membahas program nuklir Negeri Mullah tersebut.
“Tidak ada pertemuan yang dijadwalkan. Presiden AS dikenal terbuka dengan pertemuan tapi Iranlah yang sebetulnya menentukan,” kata seorang pejabat resmi AS, kepada Reuters, Kamis (18/9/2014) waktu setempat.
Menteri Luar Negeri John Kerry besar kemungkinan mengadakan pembicaraan bilateral dengan sejawatnya Mohammad Javad Zarif mengenai program nuklir Iran dan isu lainnnya di sela-sela pertemuan tahunan PBB tersebut.
Setahun lalu, Obama dan Rouhani yang baru terpilih, bercakap-cakap di telepon setelah sidang Majelis Umum. Saat itu keduanya sebetulnya berada di New York, tetapi tidak bertemu.
Iran dan enam negara besar lain—AS, Inggris, Prancis, Jerman, Rusia, dan China—menjadwalkan negosiasi pada Jumat (19/9/2014) untuk menuntaskan kesepakatan nuklir jangka panjang yang akan mengakhiri sanksi internasional yang telah melemahkan ekonomi Taheran.
Perundingan tersebut akan dilanjutkan ketujuh menteri luar negeri di sela-sela Sidang Majelis Umum, dua bulan lebih awal dari deadline kesepakatan akhir pada 24 November 2014.