Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

REFERENDUM SKOTLANDIA: Warga Datangi TPS Tentukan Masa Depan

Warga Skotlandia kemarin berduyun-duyun datang ke tempat pemungutan suara untuk menentukan apakah mereka akan tetap berada di bawah kekuasaan kerajaan Inggris atau lepas dari negara tersebut.
Bendera Skotlandia berkibar di samping bendera Inggris/Reuters
Bendera Skotlandia berkibar di samping bendera Inggris/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA- Warga Skotlandia kemarin berduyun-duyun datang ke tempat pemungutan suara untuk menentukan apakah mereka akan tetap berada di bawah kekuasaan kerajaan Inggris atau lepas dari negara tersebut.

Mulai dari desa hingga kota besar seperti Glasgow, masyarakat berdatangan untuk memberikan suara "Yes" untuk tetap berada di dalam kekuasaan raja Inggris atau "No" untuk kemerdekaan wilayah tersebut dengan segala konsekuensinya.

Hasil survei sementara menunjukkan kemenangan tipis bagi mereka yang memilih untuk tidak berpisah dengan Inggirs.

Namun ratusan ribu lainnya masih belum memutuskan pilihan mereka mesti di beberapa kawasan kelompok yang ingin memisahkan dir juga cukup signifikan. Hasil referndum tersebut akan diumumkan sehari setelahnya.

"Saya telah lama menunggu kesempatan ini," ujar seorang pemilih di kawasan Waverley Court.

Pengusaha yang menyebutkan nama depannya Ron itu mengatakan bahwa sudah waktunya untuk memisahkan diri dari Inggris. Saat dia berbicara, sejumlah massa pendukung yang tidak jauh berada di tempat pemungutan suara itu berteriak "Vote No!"

Mereka yang menolak merdeka menyatakan pemisahan diri akan membuat pertumbuhan ekonomi lambat, dan melemahkan kapabilitas pertahanan Kerajaan Inggris.

Sedangkan mereka yang memilih merdeka melihat masa depan Skotlandia akan lebih cerah dengan kehidupan masyarakat yang lebih adil.

Sekelompok massa pendukung opsi "Yes" terlihat berbaris menuju kotak suara sambil meneriakkan slogan "Skotlandia sang pemberani" sebagaimana dikutip Bloomberg, Jumat (19/9/2014).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper