Bisnis.com, ZURICH—Swiss Re Ltd., perusahaan reasuransi terbesar kedua di dunia, memperkirakan adanya penurunan harga reasuransi bencana alam pada tahun mendatang.
Perusahaan reasuransi yang berbasis di Zurich ini menyebutkan permintaan reasuransi bencana alam bakal meningkat hingga 50% di pasar negara berkembang dan 100% di pasar negara maju sepanjang 2012-2020.
Menurut Swiss Re, absennya bencana alam yang memakan biaya yang tinggi dan meningkatnya kompetisi di antara pelaku reasuransi merupakan penyebab terpangkasnya harga pada 2015.
“Saya melihat banyak perubahan dalam siklus industri reasuransi, dan harga merupakan salah satu diemsinya. Meskipun begitu, peluang tumbuhnya industri reasuransi di negara maju cukup besar,” ungkap Michel Lies, Chief Executive Officer (CEO) Swiss Re di Zurich, Senin (15/9).
Senada dengan Swiss Re, Munich Re juga mengemukakan tekanan reasuransi terhadap properti masih tinggi.
Harga reasuransi tercatat menurun drastis sepanjang tahun ini, apalagi selama pembaruan kontrak pada Januari, April, dan Juli 2015.