Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KRISIS UKRAINA: Kiev Sebut Putin sebagai Ancaman Global

Kiev menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin merencanakan penyerangan terbaru yang melanggar perjanjian gencatan senjata 8 hari.nn
Presiden Rusia Vladimir Putin. /bisnis.com
Presiden Rusia Vladimir Putin. /bisnis.com

Bisnis.com, KIEV/DONETSK - Kiev menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin merencanakan penyerangan terbaru yang melanggar perjanjian gencatan senjata 8 hari.

PM Ukraina Arseny Yatseniuk mengatakan hanya keanggotaan NATO saja yang dapat menyelamatkan Ukraina dari agresi eksternal. "Kami masih dalam tahap berperang dan agresor utama adalah Federasi Rusia. Putin terus saja ingin konflik di timur Ukraina," katanya, Sabtu (13/9/2014).

Kiev dan negara-negara Barat menuduh Rusia mengirim pasukan dan tank untuk membantu milisi pro-Rusia dalam menghadapi konflik yang telah memakan korban hingga 3.000 orang. Rusia menyangkal tuduhan itu.

Gencatan senjata yang dimulai sejak 5 September 2014 ini adalah hasil negosiasi antara Ukraina, Rusia, kelompok milisi dan pengawas dari Organization for Security and Co-operation in Europe (OSCE).

Yatseniuk yang berbicara dalam konferensi yang dihadiri pejabat dan pebisnis dalam negeri dan Eropa, dengan lantang menyatakan bahwa ambisi Putin sangat menghambat perdamaian berkelanjutan.

"Tujuan Putin satu-satunya adalah merebut semua wilayah Ukraina. Rusia adalah ancaman bagi tatanan dan keamanan global bagi seluruh Eropa," ungkapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arys Aditya
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper