Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JOKOWI PRESIDEN: Kenapa Rachmawati Soekarnoputri Minta Pelantikannya Ditunda?

Putri mantan Presiden Soekarno, Rachmawati Soekarnoputri, meminta pelantikan Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) ditunda hingga berbagai permasalahan yang sempat ditudingkan kepada mantan Wali Kota Solo itu diselesaikan.
Jokowi usai nyoblos Pilpres 2014/Bisnis
Jokowi usai nyoblos Pilpres 2014/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA--Putri mantan Presiden Soekarno, Rachmawati Soekarnoputri, meminta pelantikan Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) ditunda hingga berbagai permasalahan yang sempat ditudingkan kepada mantan Wali Kota Solo itu diselesaikan.

"Saya dengar ada beberapa catatan, ada (dugaan) pelanggaran yang ditengarai pidana, maka (Jokowi) jangan dilantik dulu sebelum ini diselesaikan," ujarnya  dalam acara Sarasehan Kebangsaan bertajuk "Kajian terhadap Legitimasi Proses dan Hasil Pilpres 2014" di Aula Universitas Bung Karno, Jakarta, Rabu (3/9/2014).

Rachmawati menyebutkan beberapa dugaan pelanggaran pidana yang sempat muncul antara lain korupsi pengadaan bus Transjakarta, rekening gemuk di luar negeri yang tidak dilaporkan ke KPK, dan pengalihan fungsi taman BMW.

"Ini seharusnya ada 'fit and proper test' dulu. Kita sebagai negara berdaulat, seharusnya masalah-masalah itu diselesaikan dulu,"  tegasnya.

Rachmawati meminta lembaga antirasuah KPK untuk menyelidiki hal itu dan menegakkan keadilan. Dia juga meminta Indonesia Corruption Watch (ICW) agar turut berperan dalam hal ini.

"ICW kok tumpul, harusnya ini diperiksa dulu dong," ujarnya seperti dikutip Antara.

Menurut informasi yang diperoleh Bisnis, Presiden dan Wakil Presiden terpilih Jokowi-Jusuf Kalla akan dilantik secara resmi pada 20 Oktober 2014. Jokowi-JK sejauh ini tengah mengkaji dan mempersiapkan postur kabinet dan program-program kerjanya bersama Tim Transisi yang telah ditunjuk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ismail Fahmi
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper