Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Sekretaris Jenderal Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Iyad Ameen Madani membahas perkembangan sektarian ekstremis yang dinilai justru mempermalukan citra Islam.
Sebagaimana dirilis laman www.setkab.go.id, Jumat (29/8/2014), perkembangan paham sektarian di sejumlah negara telah menarik perhatian Presiden SBY dan Sekjen Madani.
Dalam pertemuan yang digelar di Nusa Dua, Bali, kemarin, keduanya membahas perkembangan yang dialami kelompok Negara Islam, Irak dan Suriah (ISIS) serta Boko Haram. Kedua kelompok dianggap tidak mencerminkan pandangan dari umat Islam secara keseluruhan, malah memalukan citra Islam.
“Negara-negara anggota OKI termasuk Indonesia harus bahu membahu menjelaskan ajaran Islam yang sesungguhnya. Apa yang diajarkan oleh ISIS dan Boko Haram telah menyimpang dari itu semua," ujar Menteri Luar Negeri RI Marty M. Natalegawa yang mendampingi SBY dalam pertemuan dengan Madani.
Menurut Marty, Sekjen OKI menilai Indonesia sebagai negara mayoritas Muslim yang sukses menjalankan demokrasi dan toleransi.
"Sekjen OKI menilai bahwa Indonesia bisa menjadi model bagi negara-negara OKI lainnya, karena Indonesia mampu menunjukkan penampilan Islam yang modern dan menjadi bagian dari solusi," ujarnya.