Bisnis.com, MALANG -- Pemerintah Kota Malang, Jawa Timur, bakal memperbanyak taman kota di wilayahnya dengan menggandeng kalangan pengusaha maupun pembiayaan yang bersumber dari anggaran pendapatan belanja daerah (APBD).
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Malang, Wasto, mengatakan diantara taman kota yang akan segera dikembangkan itu adalah taman Merjosari di kecamatan Lowokwaru.
“Taman Merjosari akan dikembangkan dengan penambahan fasilitas kereta gantung,” kata Wasto, Jumat (21/8/2014).
Untuk pengembangan tersebut pemkot akan menyuntik anggaran sebesar Rp1,7 miliar yang berasal dari APBD. Selain itu pada tahun ini, pemkot juga akan membuat taman baru di wilayah Mojolangu.
Khusus untuk kereta gantung, fasilitas tersebut hanya mencakup area di wilayah taman Merjosari saja. Tidak menghubungan dengan kawasan lain. Keberadaan kereta tersebut akan melengkapi fasilitas sebelumnya yang sudah ada yakni arena permainan.
“Pihak swasta juga tertarik untuk ikut pengembangan taman di Malang melalui alokasi anggaran dari corporate social responsibility (CSR),” jelas dia.
Taman hutan kota yang dilengkapi sarana bermain melalui CSR tersebut di antaranya adalah Merbabu Family Park yang dibangun perusahaan asal Jerman PT Beirsdorf Indonesia (BDF).
Bentuk dukungan tersebut diwujudkan BDF dengan membangun sebuah area publik terbuka seluas 3.924 m2 untuk menunjang aktivitas seluruh anggota keluarga di Kota Malang.
Sejauh ini Malang telah memiliki 17% ruang terbuka hijau (RTH) dari total luas wilayah yang mencapai 110,6 km2.
Pemkot Malang masih memiliki sekitar 3% lagi untuk mencapai target sesuai peraturan pemerintah.
“Kami memberikan apresiasi kepada pihak swasta atas respons dan support dengan membangun taman kota,” ujarnya.
Menurutnya pembangunan tersebut selaras dengan rencana pemkot untuk bisa melibatkan pihak ketiga atau perusahaan swasta dalam membangun kota Malang.
Taman Merbabu saat ini didukung tak kurang 300 biopori yang terintegrasi dengan gerakan menabung air (Gemar) serta dilengkapi fasilitas bermain yang meliputi lapangan futsal mini, jogging track, area olahraga lansia, arena bermain anak hingga taman bacaan. Selain itu juga dilengkapi area pedestrian untuk kaum difabel.
Keberadaan taman kota, lanjut dia, selain krusial untuk menyeimbangkan udara kota, juga menjadi area publik yang semakin dibutuhkan sebagai sentra aktivitas seperti berolahraga, bersantai bersama atau sekadar menikmati kesegaran alam, utamanya bagi keluarga.
“Taman kota tersebut juga kian melengkapi keberadaa taman sebelumnya yang berada di depan stasiun kota baru maupun taman refleksi di Tlogomas.
Ke depan, jumlah taman kota akan terus kita tingkatkan dengan melibatkan swasta,” tambah dia.