Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Jatim Antisipasi Penarikan Dana Pemda

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) meningkatkan pencadangan untuk mengantisipasi ketatnya likuiditas seiring tingginya pengeluaran pemerintah daerah menjelang akhir tahun.

Bisnis.com, SURABAYA—PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) meningkatkan pencadangan untuk mengantisipasi ketatnya likuiditas seiring tingginya pengeluaran pemerintah daerah menjelang akhir tahun.

Direktur Utama Bank Jawa Timur Hadi Sukrianto menguraikan menjelang akhir tahun bank pembangunan daerah biasa menghadapi ketatnya likuiditas. Sebab, belanja pemerintah di akhir tahun tinggi sehingga dana di bank berkurang.

“Tapi prisipnya kami sudah antisipasi, sudah siapkan pencadangan sehingga likuiditas aman. Dana baru juga kami target kembali,” jelasnya, Sabtu (16/8/2014).

Merujuk pada laporan keuangan semester I/2014, Bank Jatim mengelola giro pemerintah daerah berbentuk konvensional Rp13,68 triliun dan giro pemerintah syariah Rp135,45 miliar. Sedangkan total dana pihak ketiga pada periode sama Rp35,48 triliun.

Hadi menegaskan penarikan dana pemerintah sudah diantisipasi dan tidak akan mengancam likuiditas.Hanya jajarannya berencana mengusulkan menahan sebagian laba untuk memperkuat modal.

Cara itu, kata dia, bisa memperkuat modal tapi tidak membebani anggaran pemerintah daerah. “Kami sudah mulai konsultasikan dari sekarang dan diharapkan bisa implementasi 2015,” jelasnya.

Sementara di sisi lain, Gubernur Jawa Timur Soekarwo menilai kinerja Bank Jatim yang kini berusia 53 tahun cukup bagus. Meski demikian, bank yang ditujukan untuk memperkuat ekonomi daerah tersebut harus tetap fokus ke ekonomi kecil dan mikro.

“Mereka [UMKM] kan tertib membayar, jadi tekanan likuiditas bisa tertolong sebenarnya bila fokus ke sana. Terlebih di sini ada 6,8 juta usaha mikro yang potensial,” jelasnya tentang strategi yang perlu diambil Bank Jatim ke depan.

Soekarwo menilai ada sejumlah kecenderungan bank daerah memperluas bisnis ke luar daerah. Namun, cara tersebut dinilai tidak perlu dilakukan Bank Jatim sekarang mengingat potensi daerahnya masih cukup besar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Miftahul Ulum
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper