Bisnis.com, KAIRO - Kementerian Luar Negeri Mesir masih belum mengizinkan warga negara Indonesia (WNI) untuk masuk ke Jalur Gaza, Palestina, terkait keamanan yang belum kondusif.
"Mengingat kondisi dan situasi keamanan di Gaza belum kondusif, maka pemerintah Mesir belum mengabulkan permohonan KBRI menyangkut rencana kunjungan WNI ke Gaza lewat Pintu Perbatasan Rafah," demikian Nota Diplomatik Kementerian Luar Mesir.
Nota diplomatik Kementerian Luar Negeri Mesir bernomor 1080 tertanggal 7 Agustus 2014 itu sebagai jawaban atas Nota Diplomatik KBRI Kairo terkait permohonan wartawan Antara Kairo untuk liputan agresi militer Israel ke Jalur Gaza.
"Permohonan izin masuk Jalur Gaza untuk wartawan Kantor Berita Indonesia itu belum dikabulkan oleh pemerintah dan pemberian izinnya ditunda akibat situasi keamanan," demikian Nota Diplomatik yang ditandatangani Direktur Urusan Palestina pada Kementerian Luar Negeri Mesir, Atef Zinhum itu.
Kepala Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Kairo, Windratmo Suwarno, mengatakan pihaknya memaklumi sikap Pemerintah Mesir tersebut.
"Pertimbangan Mesir menunda pemberian izin masuk Gaza itu demi keamanan dan keselamatan warga asing, terutama WNI," kata Windratmo dan mengharapkan izin akan diberikan bila keamanan telah kondusif.
Sebelumnya, Duta Besar RI untuk Mesir, Nurfaizi Suwandi mengimbau semua relawan dari Indonesia untuk sementara mengurungkan niat berkunjung ke Jalur Gaza akibat kondisi keamanan dan sulitnya izin masuk ke wilayah bergolak itu.
Menurut Dubes Nurfaizi, pintu perbatasan Rafah yang menghubungkan Mesir dan Jalur Gaza, ditutup oleh Badan Intelijen Negara Mesir (General Intelligence Service/GIS).
Pintu perbatasan Rafah itu hanya secara sporadis dibuka hanya untuk korban warga Palestina yang berobat ke Mesir.
Sementara itu, tentara pendudukan Israel dilaporkan masih terus melancarkan serangan udara ke Gaza kendati telah disepakati gencatan senjata 72 jam sejak Ahad (10/8) malam.
Mesir yang memprakarsai gencatan senjata itu sedang intensif memediasi kedua pihak untuk mematuhi gencatan senjata.(ant/yus)