Bisnis.com, JAKARTA - Nasib Perdana Menteri Irak Nuri al Maliki kian di ujung tanduk setelah Presiden Fuad Masoum menominasikan penggantinya Senin (11/8).
Beberapa jam sebelum pengumuman dari Masoum, Maliki berpidato dan menuduh kepala negara menyalahgunakan konstitusi karena menjegal nominasinya kembali. Dia lantas mengerahkan pasukan khusus di Baghdad untuk memblokade jalanan.
Masoum telah menunjuk Haidar al Abadi sebagai pengganti Maliki. Abadi, yang merupakan rekan separtai Maliki di Islamic Dawa Party, diminta membentuk pemerintahan sambil menunggu pengesahan dari parlemen.
Presiden dari etnis Kurdi itu juga mendesak Abadi untuk membentuk pemerintah yang akomodatif bulan depan.
Abadi merupakan wakil juru bicara parlemen. Dia menyerukan persatuan nasional dalam menghadapi militan Negara Islam yang hendak mendirikan kekhalifahan di Irak dan Suriah.
“Kita semua harus bekerjasama melawan teroris yang muncul di Irak dan menghentikan semua kelompok tersebut,” katanya setelah pertemuan dengan Masoum.
Namun, penunjukan ini mendapat perlawanan dari pihak Maliki. Menantunya, Hussein al Maliki, mengatakan kepada Reuters bahwa pihaknya akan menghadang upaya tersebut.
“Kami tidak akan tinggal diam. Pencalonan itu ilegal dan mencederai konstitusi. Kami akan mengajukan keberatan ke pengadilan federal,” katanya.
