Bisnis.com, JAKARTA--Indonesia sejatinya menganut sistem pemerintahan presidensial. Faktanya, setelah Reformasi masih tampak kuat campur tangan parlemen.
Seperti dikutip dari situs resmi Komunitas Salihara, di zaman Orde Lama dan Orde Baru kekuasaan presiden sangat tidak terbatas dan menghasilkan negara yang sangat kuat. Suara rakyat seolah terbungkam oleh otoritas absolut tersebut, meski akhirnya meledak dalam bentuk sejumlah pemberontakan, kerusuhan dan protes sosial.
Komunitas Salihara akan mengadakan Kuliah Umum Sistem Politik Indonesia setelah Reformasi pada Selasa (12/8/2014) pukul 19:00 WIB di Serambi Salihara.
Kuliah umum ini akan membahas sistem politik Indonesia setelah Reformasi, ketika negara menjadi hilang dan tersandera oleh kepentingan politik golongan dan multipartai. Juga, seberapa ampuh suara rakyat di masa ini?
Pembicara dalam kuliah umum tersebut adalah Marsillam Simanjuntak. Dia pernah menduduki sejumlah jabatan di pemerintahan seperti Menteri Kehakiman, Jaksa Agung dan Ketua Unit Kerja Presiden Pengolahan Program dan Reformasi.
Dia adalah aktivis mahasiswa 1966, oposan di masa Orde Baru dan ikut mendirikan Forum Demokrasi. Buku karyanya berjudul Pandangan Negara Integralistik (1994).