Bisnis.com, JAKARTA—Kantor Perwakilan Bank Indonesia wilayah VIII Padang memperkirakan perlambatan pertumbuhan ekonomi Sumatra Barat pada kuartal II/2014 masih akan berlanjut.
Kepala Kanwil Bank Indonesia Padang Mahdi Mahmudy mengatakan pada kuartal II/2014 lembaganya memperkirakan pertumbuhan sedikit ekonomi melemah dibandingkan kuartal I/2014.
“Akan sedikit melemah dari kuartal pertama. Perkiraan kami pertumbuhan ekonomi kuartal kedua 6,0%-6,5% yoy,” katanya dalam rilis yang diterima Bisnis.com, Senin (30/6/2014).
Menurutnya, berlanjutnya perlambatan ekonomi Sumbar disebabkan melemahnya net ekspor. Naiknya konsumsi rumah tangga dan pemerintah, serta kegiatan Tour de Singkarak (TdS) di awal Juni dinilai belum memapu berkontribusi besar mendorong perekonomian secara keseluruhan.
Melemahnya pertumbuhan juga disebabkan kegiatan investasi yang masih tumbuh terbatas. Termasuk kinerja sektor pertanian yang belum optimal yang diikuti menurunnya produksi komoditas ekspor utama.
Pada kuartal I/2014, pertumbuhan ekonomi Sumbar tumbuh sebesar 6,5% (yoy) menurun dari pertumbuhan kuartal IV/2013 sebesar 6,8%.
“Perlambatan kuartal pertama sejalan dengan penyesuaian ekonomi nasional yang juga turun dari 5,7% menjadi 5,2%,” kata Mahdi.
Dia menyebutkan perlambatan pertumbuhan selama kuartal pertama tahun ini disebabkan menurunnya kinerja ekspor dan konsumsi pemerintah yang masih rendah, termasuk faktor musiman yang menurunkan produksi di sektor pertanian, industri pengolahan, dan perdagangan.